Mengalir sungai tembesi yang bermuara pada sungai batanghari. Di wilayah pertemuan dua sungai besar itu, muncul Kabupaten Batanghari dengan Kota Muara Bulian sebagai ibukotanya. Aliran sungai besar itu menjadikannya sungai terpanjang di sumatera sebelum bermuara ke laut di timur sumatera.
Muara Bulian adalah tempat pertama di Provinsi Jambi yang saya inapi. Saya berkesempatan berkunjung ke Muara Bulian pertama kalinya pada tahun 2015. Muara Bulian adalah ibukota Kabupaten Batang Hari yang merupakan bagian dari Provinsi Jambi. Selama 4 hari disana, saya mencoba sedikit mengeksplor kotanya dan menemukan beberapa hal yang menurut saya unik. Apa aja sih? Cekidot..
1. Sungai Batang Hari
Asli!! Seumur-umur, baru kali ini saya melihat sungai yang lebar banget.. Usut punya usut, sungai ini ternyata sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang sekitar 800km (wikipedia) dan lebarnya antara 200 – 650 m.
Sejak jaman Belanda, di sepanjang aliran sungai Batang Hari terkenal dengan keberadaan emasnya. Atas hal tersebut, Pulau Sumatera dijuluki Swarnadwipa. Swarnadwipa adalah bahasa Sansekerta yang artinya “Pulau Emas”.
Datang ke sini sore hari sambil menikmati sunset adalah waktu yang paling tepat.
Di kala pasang, biasanya sungai batang hari dimanfaatkan perusahaan batu bara untuk mengangkut batu bara dengan menggunakan tongkang yang ditarik tug boat.
2. Burung Layang-layang
Gak jauh dari tempat saya mengambil foto di bantaran sungai batang hari, terdapat sebuah tugu dengan beberapa patung ikan baung. Di dekat sini lah pemandangan serupa seperti yang terakhir saya liat waktu SD di kampung, saya lihat lagi.
Yap, terdapat segerombolan burung beterbangan di atas jalan. Bedanya, burung yang saya lihat di sekitar rumah saya di kampung adalah burung emprit, sedangkan yang kali ini saya lihat adalah burung layang-layang.
Baca perjalanan sebelumnya: Ketika Keindahan Hampir Menciptakan Tragedi di Pulau Bidadari (klik di sini)
Gak lama kemudian, burung-burung yang beterbangan itu hinggap di atas kabel listrik. Waktu tidur malam telah datang.
3. Dendeng Batokok Kerinci
Mungkin kita sering nemuin dendeng di rumah makan padang, tapi yang satu ini beda. Dendeng batokok Kerinci adalah makanan khas daerah Kerinci, Jambi, yang populer di Sumatera selain dendeng balado. Dendeng ini disajikan dengan olahan sambal khusus yang khas.
“Asli, enakan dendeng ini dibanding steaknya hollycow”, kata teman saya, Angga..
Menurut saya sendiri, dendeng batokok ini termasuk salah satu makanan favorit saya selain se’i di Kupang.
Jangan lupa baca artikel lainnya tentang kuliner Jambi : Pempek Asiong (klik di sini)
4. Teh Talua / Teh Telur dan nasi gemuk
Teh talua ( teh telur) biasa disajikan bersamaan dengan nasi gemuk (semacam nasi uduk khas daerah Jambi). Pagi hari, banyak kita jumpai para pedagang nasi gemuk + teh telur di sepanjang jalan di Muara Bulian.
Teh talua ini isinya teh yang dicampur kuning telur yang dikocok, ditambah gula dan susu kental manis.
Rasanya sendiri kalau menurut saya sih agak aneh, tapi wajib dicoba bila ada kesempatan berkunjung ke Muara Bulian. Kalo nasi gemuk sih rasanya sebelas dua belas lah sama nasi uduk.
5. Kucing ras di rumah makan
Nah ini, di salah satu rumah makan yang makanan favoritnya ayam kremes, ntah apa nama rumah makannya, lupa.. Pas lagi asik makan, tiba-tiba datang 2 ekor kucing, satunya kucing persia dan seekor lagi kucing campuran persia-kampung.
Saya sebagai pecinta kucing, apalagi kucing ras, langsung deh main-main sama kucing-kucing ini. Mungkin ini punya pemilik warung kali ya, sengaja dibiarin gitu :p ..
6. Tempoyak ikan patin
Satu lagi kuliner aneh yang asing bagi saya yang orang Sunda ini. Tempoyak ikan patin, makanan khas Sumatera yang merupakan fermentasi dari durian yang dituangkan ke atas ikan patin. Rasa penasaran membimbing saya untuk nyobain kuliner ini, enak sih tapi terasa aneh di lidah saya, haha..
7. Lambang Kab. Batang Hari di atap bangunan
Lambang ini sering banget saya jumpai di setiap bangunan di Muara Bulian. Saya pun bertanya sama orang asli sana, ternyata lambang itu menunjukkan bahwa kabupaten Batang Hari terletak di daerah yang menjadi pertemuan sungai Batang Hari dengan sungai Tembesi. Cabang yang kiri adalah sungai tembesi dan yang kanan sungai batanghari.
Jadi, kapan kamu jalan-jalan ke Muara Bulian guys?
Berkunjung 2015
Traveler Paruh Waktu
sambelnya itu lho mas, ngawe-awe, minta di makan. Saya suka saya suka….
Enak bgt lho itu dendeng batokok kerinci.. aaa kan jd kepengen huhu..
Jambi kuliner Ikan Patin dan sambal tempoyak enak hahahahah
ikan patinnya enak,, walaupun tempoyaknya aneh ahaha..
walaupun penasaran sm teh telur itu, ga brni nyobain.. kuning telur bukannya amis bgt ya?
btw sungainya luas bgt lebih mirip lautan..
pake jeruk nipis biar gk terlalu amis.. cobain gih,, siapa tau di rumah makan di ima ada.. hehe..
Iya, sungai terlebar yg pernah kulihat.
Tergoda oleh sambalnya itu..he
Jadi pengen makan lagi, lavar..
Pemandangannya bagus banget, keren..
Pengen bisa jalan2 di Jambi, Mas..
Pernah kesini atau belum ya. Salam kenal ya..
Sambalnya emang enak bgt lho itu..
Kalau ke Jambi jangan lupa nyari yg dendeng batokok kerinci hehe..
Salam kenal juga mas. Salam blogger..
Jadi penasaran, emang mantap kalau makan di temani sama sambal ya, Mas. Nambah selera..hehe
Wah makn penasaran sama batokok kerinci, Mas..
Waduh,, harus segera dicari tuh dendeng batokok kerincinya ahaha..
Salam dari jogja
salam balik bung..
Sungai Batanghari ini hulunya di sumbar mas hehe, di dharmasraya kalo gak salah 🙂
kayanya di solok selatan sih mas..
oke, di sumbar pokoknya haha
halo bara anggara, saya ingin tanya berapa jam perjalanan dari jambi ke muara bulian? ada kontak yang bisa dihubungi? karena saya ada rencana ingin melakukan perjalanan ke muara bulian. Thnks
perjalanan dari Jambi memakan waktu antara 1,5 – 2 jam mas.. Tapi maaf sekali saya gak ada info kontak yg bisa dihubungi di sana..
Kesini karena habis baca postingannya mas Haul. Lihat-lihat kategori Artikel ada yang dari daerah saya nih, Jambi. Semua yang ditulis memang khas Jambi tuh, makanan saya sehari-hari. Sungai Batang Hari juga sekarang makin kece karena ada Jembatan Pedestrian dan Menara Gentala Arasy. Di Muara Bulianpun bagi saya penuh kenangan karena pernah dua tahun lebih menetap disini karena urusan pekerjaan. Ayo ke Jambi lagi ^_^
minggu lalu baru ke Jambi, transit semalam sih dari Padang mau ke Bandar Lampung, tapi enggak sempet explore kotanya, enggak sempet ke jembatan pedestrian dan menara gentala arasy.. Cuma nyobain pempek asiong aja
kira2 dijambi mudah tak transportasi umumnya ? atau kita harus sewa kendaraan selama berada disana ? Dan apa aman bagi cewek utk solo trip ?
wah kalau angkutan umum gak ngerti deh mudah atau nggaknya, tapi kalau di Kota Jambinya rasa-rasanya pasti mudah.. untuk solo trip kalau di kotanya aman kok, muara bulian ini juga ngga jauh dari Kota Jambi,, sekitar 1-2 jam..