Berada di ujung Timur Laut negara Indonesia, di ujung samudera pasifik, Pulau Morotai belum terlalu banyak dilirik oleh wisatawan. Lokasi yang jauh, biaya yang besar, serta informasi yang terbatas menjadikannya seperti asing dan susah dijangkau. Setelah saya melakukan perjalanan seorang diri ke Pulau Morotai pada awal tahun 2019, ternyata Pulau Morotai tak serumit itu untuk disinggahi. Di sini, saya akan berbagai pengalaman Cara Backpacker ke Pulau Morotai, Maluku Utara.
Pulau Morotai, Antara Keindahan Alam dan Sejarah Perang Dunia II
Pulau Morotai adalah sebuah pulau sekaligus merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Pulau Morotai beribukota di Kota Daruba. Di sekeliling Pulau Morotai terdapat 33 pulau-pulau kecil yang sangat cantik, bersih, dan masih sangat alami.
Keindahan alamnya tak hanya berada di atas permukaan airnya. Di bawah lautnya, perairan sekitar Pulau Morotai memiliki biota laut yang beraneka ragam. Bahkan kalau beruntung, kamu bisa berjumpa lumba-lumba albino di sini, seperti yang saya jumpai waktu itu.
Pada zaman kerajaan dulu, Pulau Morotai merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Moro yang berpusat di Pulau Halmahera bagian utara. Wilayah kerajaan yang berada di Pulau Halmahera diberi nama Morotia (Moro daratan), sedangkan wilayah kerajaan yang berada di seberang laut diberi nama Morotai (Moro lautan). Nama Morotia telah hilang, tetapi nama Morotai tetap ada sampai sekarang.
Pulau Morotai sangat erat kaitannya dengan Perang Dunia II. Pulau ini menjadi salah satu markas tentara Jepang dalam Perang Pasifik melawan sekutu. Namun pada 1944, tentara sekutu berhasil mengambil alih pulau ini dan menjadikannya markas militer. Oleh sebab itu, banyak sekali situs-situs sejarah yang berkaitan dengan Perang Dunia II di Pulau Morotai.
Gimana Sih Cara Backpacker ke Pulau Morotai??
Informasi di internet tentang catatan perjalanan ke Pulau Morotai Maluku Utara mungkin belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya yang telah lebih dulu populer, misalnya Labuan Bajo. Pulau Morotai memang cukup jauh dari mana-mana, lokasinya berada di ujung Timur Laut kepulauan Indonesia.
Dari sedikit informasi yang beredar di internet, saya ingin menambahkan informasi dari sudut pandang saya berdasarkan pengalaman saya sendiri berkunjung ke Pulau Morotai di Maluku Utara. Perjalanan ke pulau ini masih dalam satu rangkaian perjalanan saya menjelajah Sulawesi sampai Papua selama sekitar 50 hari.
Tentu di sini saya akan berbagi pengalaman tentang cara mandiri tanpa tour operator atau istilahnya cara Backpacker ke Pulau Morotai. Yuk langsung kita bahas.
Baca juga: Backpacker ke Raja Ampat Tanpa Travel Agent
1. Cara dan Transportasi ke Pulau Morotai
Untuk menuju Pulau Morotai, kita bisa melalui jalur udara, jalur laut, dan jalur laut+darat. Tinggal sesuaikan saja denganbudget, ketersediaan waktu, dan selera kamu. Saya merekomendasikan untuk berangkat melalui jalur udara -walau saya sendiri melalui jalur laut dari Ternate karena satu dan lain hal. Saat pulang, saya merekomendasikan untuk mengambil jalur laut+darat supaya kamu bisa berkunjung ke Tanjung Bongo yang ada di Galela, Halmahera.
1) Pesawat
Cara pertama adalah dengan naik pesawat. Penerbangan menuju ke Pulau Morotai umumnya harus melalui kota Ternate. Selanjutnya, dari Ternate memakai pesawat Wings Air.
Tapi kabarnya, kalau kamu berangkat dari Manado, selain rute Manado-Ternate-Morotai, kamu juga bisa ambil penerbangan Wings Air rute Manado-Tobelo. Dari Tobelo lanjut naik kapal feri atau bisa juga speedboat ke Pulau Morotai.
Silakan cek jadwal dan harga di OTA kesayangan kamu atau di website Lion Group.
2) Kapal Laut
Cara berikutnya dengan menggunakan kapal laut. Kalau kamu berangkat dari Sorong (Papua Barat) dan Bitung (Sulawesi Utara), kamu bisa naik kapal pelni KM. Tatamailau. Untuk jadwal dan harga tiket kapal pelni silakan menghubungi PT. Pelni. Saran, sebaiknya langsung menghubungi call center dibandingkan dengan reservasi melalui website-nya karena cukup membingungkan dan kadang tidak update.
Kalau kamu berangkat dari Ternate, kamu bisa naik kapal laut KM. Ratu Maria dan KM. Geovani dari pelabuhan A. Yani Ternate dan bersandar di pelabuhan Daruba Morotai.
-
- KM. Ratu Maria berangkat hari Selasa dan Kamis pukul 19.00 WIT dan sampai sekitar 12 jam kemudian. Tiket kelas ekonomi (barak dengan ranjang bertingkat) Rp165.000. Tiket kelas bisnis Rp265.000.
- KM. Geovani berangkat hari Rabu dan Jumat pukul 18.00 dan sampai sekitar 12 jam kemudian. Tiket kelas ekonomi (barak dengan ranjang bertingkat) Rp165.000. Tiket kelas bisnis Rp265.000.
- Jadwal dan harga bisa berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi nomor berikut 081244114332, 085399585988, 082194812306, 085298189743.
3) Darat + Laut
Berikutnya kamu juga bisa lewat kombinasi jalur laut + darat. Titik perjalanan dimulai dari Ternate.
-
- Pertama, dari Ternate kamu harus menyeberang ke Sofifi dari Pelabuhan Armada Semut Mangga Dua Ternate. Sofifi adalah ibukota Provinsi Maluku Utara yang terletak di Pulau Halmahera. Lama penyeberangan sekitar setengah jam saja. Biaya Rp50.000.
- Kedua, dari Sofifi kamu naik mobil travel ke Tobelo. Mobil travel jenis Avanza banyak dijumpai di pelabuhan. Sampaikan ke sopirnya kalau kamu ingin turun di pelabuhan penyeberangan ke Morotai di Tobelo. Lama perjalanan sekitar 3,5 – 4 jam. Biaya Rp120.000.
- Ketiga, dari pelabuhan di Tobelo, kamu naik kapal ferry atau speedboat ke Morotai. Kapal ferry tentu lebih nyaman. Tapi speedboat lebih cepat (perjalanan sekitar 1,5 jam) dan dalam 1 hari terdapat beberapa kali jadwal keberangkatan. Biaya Rp120.000.
Rute Mana yang Saya Pilih??
Berangkat –> Saya berangkat naik pesawat dari Manado ke Ternate. Dari Ternate saya naik kapal laut KM Ratu Maria ke Pulau Morotai.
Pulang –> Dari Pulau Morotai saya menyeberang ke Tobelo di Pulau Halmahera menggunakan speedboat. Dari Tobelo menggunakan mobil travel jurusan Sofifi. Dari Sofifi menyeberang ke Ternate naik speedboat.
2. Penginapan
Pulau Morotai cukup luas, penginapan pun tersebar di beberapa penjurunya. Tentukan dulu ke mana tujuan wisatamu di Pulau Morotai. FYI, tujuan utama wisatawan adalah mengunjungi pulau-pulau kecil dan situs perang dunia kedua. Untungnya, lokasi-lokasi wisata tersebut lokasinya sangat dekat dari pusat ibu kota Kabupaten Pulau Morotai di Daruba.
Di Daruba, banyak tersedia penginapan mulai dari kelas rakyat jelata sampai hotel berbintang, misalnya Moloka’i Morotai by Sahid. Di pusat kotanya inilah penginapan paling banyak tersebar. Enaknya, kotanya juga kecil jadi kalau mau kemana-mana juga dekat. Sewa bentor juga murah, start dari lima ribu rupiah saja.
Kalau mau suasana lebih sepi, kamu bisa menginap di pulau-pulau kecil di depan Kota Daruba. Misalnya ada pulau kolorai dengan desa wisatanya, atau bisa di pulau dodola yang cantik dan tak berpenghuni.
Kalau kamu anti hotel murah dan pengen di resort mahal?? Tenang saja, ada resort Moro Ma Doto dengan infinity pool dan pohon-pohon kelapa seperti seyogyanya tropical island. Backpacker jangan kaget, tarif per malamnya di atas 5 jutaan.. Lokasinya cukup jauh dari Kota Daruba.
3. Boat Untuk Island Hopping
Nah, perihal sewa boat untuk wisata pulau ini selalu menjadi masalah tersendiri buat para solo backpacker karena merupakan salah satu pos pengeluaran yang biasanya cukup besar. Begitu pula Backpacker ke Pulau Morotai ini, bahkan di sini kita harus hati-hati sebelum deal dengan pemilik boat. Jangan sampai kamu sudah ok terus baru tahu kalau mereka cuma bisa mengantar sebentar saja, enggak one day full..
Dari hasil penelusuran saya, setidaknya ada 3 tempat untuk menyewa boat di sekitar pelabuhan Daruba.
- Di dermaga speedboat. Di sini sebetulnya adalah dermaga speedboat untuk penyeberangan ke Tobelo. Tapi kalau ada wisatawan yang mau menyeberang ke pulau-pulau kecil bisa juga. Tarifnya waktu itu ditawari Rp500.000. Tapi, durasi waktu yang dikasih cuma sekitar setengah jam aja, ahaha. Kalau hanya untuk mengejar foto-foto bisa aja dapat 3 pulau ikonik. Tapi kalau mau jalan santai, sebaiknya skip.. Ngapain udah datang jauh-jauh cuma singgah sebentar banget di pulau ikoniknya?!
- Di alun-alun Daruba. Alun-alun Daruba cukup dekat dari pelabuhan. Kalau kamu jalan kaki kira-kira sekitar 10 menit dari dermaga. Keluar dari dermaga akan bertemu simpang empat, ambil ke arah kiri. Malas jalan kaki? Ada banyak bentor yang siap mengantarkan kamu. Di sini terdapat dermaga untuk tempat bersandar perahu nelayan. Kamu bisa naik perahu itu. Saya ditawari harga Rp500.000 untuk berkeliling ke 3 pulau menggunakan perahu nelayan tradisional tanpa atap.
- Di sekitaran Rumah Makan TIKA (bisa cek di google maps). Spot terakhir dan menjadi titik keberangkatan saya adalah di belakang rumah-rumah warga di dekat Rumah Makan Tika. Dari simpang empat setelah keluar dari dermaga, ambil arah ke kanan. Di sini juga banyak perahu nelayan tradisional. Saya ditawari harga Rp800.000 untuk menuju 5 pulau dengan perahu tradisional beratap. Setelah menawar, deal di harga Rp450.000.
4. Destinasi yang Bisa Dikunjungi
Nah, sekarang kita bahas destinasinya.. Apa yang bisa dilihat di Morotai?? Banyak!! Mau keindahan pulau dan pantai? ada! snorkeling dan diving? tentu ada! situs perang dunia II? ada! air terjun? ada juga!
Di Sekitar Daruba
1. Tank Amphibi Desa Gotalamo
Terdapat sebuah tank amphibi di Desa Gotalamo yang merupakan peninggalan perang dunia II. Lokasinya dekat dari pusat kota, sekitar 3-4 km dari pelabuhan atau sekitar 4-5 km dari bandara.
2. Landasan Pitu
Pitu airport atau landasan pitu adalah landasan pesawat yang dibuat oleh penjajah Jepang saat perang dunia II. Terdapat 7 landasan di mana salah satu yang masih dimanfaatkan adalah landasan untuk bandara Leo Wattimena, bandara aktif Kabupaten Pulau Morotai.
3.Air Kaca
Air Kaca adalah mata air yang menjadi sumber air minum pasukan sekutu. Air yang sangat jernih mengilhami pemberian nama air kaca untuk tempat ini. Air Kaca berlokasi di Wamama, jaraknya sekitar 7 km dari dermaga/pusat kota atau hanya 3 km dari bandara. Kalau dari Landasan Pitu hanya sekitar 1 km.
4. Museum Perang Dunia II
Sebagai lokasi yang pernah menjadi situs perang dalam perang dunia II antara pasukan sekutu melawan pasukan jepang, tentu ada banyak peninggalan sejarah perang yang berada di Pulau Morotai. Beberapa peninggalan perang tersebut dapat kamu lihat di museum perang dunia II. Jarak dari dermaga sekitar 5 km.
5. Army Dock Beach
Army Dock Beach adalah situs bersejarah tempat pasukan sekutu bermarkas. Masih terdapat puing-puing reruntuhan bangunan masa perang dunia II di sini. Jaraknya cukup dekat dari pebuhan, hanya sekitar 2,5 km.
6. Monumen Nakamura
Ada satu kisah epic di Pulau Morotai, tentang seorang tentara Jepang yang bersembunyi di hutan selama 30 tahun. Ketika pasukan sekutu mengambil alih Pulau Morotai dari pendudukan Jepang pada tahun 1944, sebagian prajurit Jepang bersembunyi di dalam hutan. Mereka akhirnya keluar pada tahun 1956, sedangkan 1 orang yang bernama Teruo Nakamura terpisah dari rombongannya dan baru diketahui oleh penduduk lokal tahun 1963 namun ia pendam. Pada tahun 1974, Nakamura baru benar-benar ditemukan dan dipulangkan ke negaranya. Untuk mengenang kisah itu, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai membangun monumen Nakamura. Lokasinya berada sekitar 10 km dari pelabuhan.
Pulau Di sekitar Daruba
1. Pulau Dodola
Kalau kamu mengetik “Pulau Morotai” di google image, bisa dipastikan yang paling banyak muncul adalah foto pulau dodola ini. Yup, pulau ini emang cantik dan ikonik banget. Ada pulau dodola besar dan pulau dodola kecil yang terhubung oleh pasir yang memanjang. Yang patut diwaspadai adalah keberadaan agas di pulau dodola kecil, serangga kecil penghisap darah seperti nyamuk. Jadi , bawalah lotion anti nyamuk kalau berkunjung ke Pulau Dodola.
2. Pulau Kokoya
Pulau ini masih satu kawasan sama pulau dodola. Pulau ini juga memiliki pantai yang cantik walau tak secantik pulau dodola. Di sekitar pulau ini terdapat spot-spot snorkeling yang cantik, dengan terumbu karang dan ikan yang berlimpah. Terkadang saat loncat dari satu pulau ke pulau lainnya kita juga bisa menerawang sampai ke dasar laut karena beberapa bagiannya dangkal.
Saya snorkeling di sekitar pulau ini. Alat snorkeling saya bawa dari Ternate, meminjam dari teman saya. Saya belum tahu apakah di Morotai ada tempat penyewaan alat snorkeling.
3. Pulau Kolorai
Di pulau ini terdapat desa wisata, termasuk di dalamnya kita bisa melihat para pengrajin perahu sedang membuat perahu tradisional. Sedangkan pantainya sih nggak begitu cantik di sini.
4. Pasir Timbul
Seperti pasir timbul biasanya, tak ada apa-apa di sini selain pasir dan pecahan karang/makhluk laut lainnya. Di sekitar pasir timbul saya sempat melihat gerombolan lumba-lumba yang salah satunya albino.
5. Pulau Sumsum dan Monumen Mc. Artur
Menurut saya sih view di pulau ini biasa saja bila dibandingkan dengan pulau-pulau lain di sekitarnya. Yang menarik di sini adalah pulau ini pernah menjadi markas dari Douglas Mc. Arthur, jenderal dari pihak sekutu dalam perang dunia II. Di pulau ini masih ada puing-puing reruntuhan rumah dan bangunan lainnya dari zaman perang dunia II. Di pulau ini juga dibuatkan patung Jenderal Mc. Arthur.
Cukup Jauh dari Daruba
1. Air Terjun Leo-leo Pulau Bau
Pulau Bau adalah pulau satelit terbesar di sekitar Pulau Morotai. Di pulau ini terdapat air terjun berundak yang cantik di desa Leo-leo.
2. Air Terjun Bunga Kokota
Di sisi timur Pulau Morotai, terdapat sebuah air terjun di Desa Mira. Kalau dilihat di foto sih sepertinya tidak terlalu bagus. Saya sendiri tidak ke sana karena jaraknya yang lumayan jauh, sekitar 50 km dari pelabuhan.
3. Pantai Rorasa
Pantai Rorasa berada di Desa Buho-buho, tak jauh dari air terjun bunga kokota. Keunikan pantai ini adalah adanya seonggok batu karang besar di dekat bibir pantainya. Sekilas mirip pantai-pantai di Pulau Rote atau di Bali.
4. Tanjung Gorango
Tanjung Gorango memiliki pemandangan yang cantik. Sayangnya lokasinya cukup jauh dari Kota Daruba. Tanjung Gorango berada di sisi pulau yang berbeda dengan Kota Daruba. Kamu harus memiliki durasi waktu berkunjung yang lebih lama.
5. Pulau Tabailenge
Pulai ini juga berada di sisi pulau yang berbeda dengan Kota Daruba. Kamu bisa berkunjung ke pulau ini ketika sekaligus berkunjung ke Tanjung Gorango karena lokasinya cukup dekat, sekitar 20 km. Tapi kalau waktu kamu di Morotai terbatas, sebaiknya skip saja.
6. Tanjung Sopi
Tanjung Sopi terletak di ujung Pulau Morotai yang berhadapan langsung dengan samudera pasifik. Hal ini membuat Tanjung Sopi memiliki ombak yang menantang untuk para peselancar.
Sebagian keterangan diambil dari situs pemerintah Kab. Morotai.
Destinasi yang Saya Kunjungi
Saya hanya memiliki waktu terbatas di Morotai karena buru-buru mengejar kapal pelni ke Sorong dari Ternate. Selain itu saya juga ingin meng-explore Tanjung Bongo di Pulau Halmahera sebelum kembali ke Ternate. Karena itulah saya tak sempat mengunjungi semua tempat wisata di Pulau Morotai.
Tujuan utama saya Backpacker ke Pulau Morotai adalah untuk mengunjungi pulau-pulaunya. Jadi, saya hanya berkunjung ke Pasir Timbul, Pulau Kolorai, Pulau Kokoya, Pulau Dodola, dan Pulau Sumsum Mc. Arthur.
Bonus Destinasi Wisata Keren kalau kamu singgah ke Tobelo sebelum kembali ke Ternate
Di awal tulisan, saya merekomendasikan untuk memilih rute laut+darat saat perjalanan kembali ke Kota Ternate. Tujuan utamanya bukan untuk menghemat pengeluaran, tapi di Galela, Pulau Halmahera, terdapat satu lokasi pantai yang menurut saya sangat worthy untuk dikunjungi, namanya adalah Tanjung Bongo.
Orang-orang banyak menyamakan Tanjung Bongo dengan Raja Ampat. Sekilas memang mirip, tapi sebetulnya saya kurang setuju. Masing-masing tempat mempunyai keunikannya sendiri. Tapi tak dapat dipungkiri, ketika mencatut nama Raja Ampat, pasti akan lebih banyak orang yang penasaran.
Di sisi lain, terdapat spot di Tanjung Bongo yang mirip dengan Pantai Ora di Maluku. Air yang jernih, terumbu karang yang sehat dan dangkal, ikan kecil yang beragam, sangat memanjakan mata. Minimal, sedikit mengobati hasrat saya berkunjung ke Pantai Ora. FYI, Pantai Ora menjadi salah satu tujuan saya dalam perjalanan ini. Tapi karena alokasi waktu yang tak sesuai rencana sedangkan tiket pulang dari Jayapura sudah dibeli, akhirnya saya harus merelakan Pantai Ora kali ini..
5. Lain-lain
Kuliner
Di Kota Daruba sangat mudah menemukan tempat makan, dari menu ikan yang menjadi ciri khas daerah Timur sampai masakan padang pun ada. Harganya cukup terjangkau, misal untuk nasi kuning hanya Rp10.000 saja, untuk menu nasi + ikan laut bisa didapat dengan harga Rp25.000 saja.
Sinyal Internet
Saya pakai telkomsel dan sinyal di sana lumayan bagus baik untuk telpon maupun internetan.
Dive Operator
Kalau kamu ingin diving, kamu bisa menghubungi dive center yang ada di sini. Kamu bisa menghubungi sharkdivingindonesia. Mungkin saja di tempat itu juga menyewakan alat snorkeling. Coba saja hubungi.
Fasilitas Pendukung
Kalau kamu menginap di Kota Daruba, ada banyak fasilitas pendukung yang bisa kamu jumpai. Selain banyaknya pilihan penginapan, kuliner, dan adanya sinyal internet, di sini juga listrik lebih terjamin dibandingkan kalau kamu menginap di pulau kecil. Selain itu fasilitas seperti sewa mobil, becak motor (bentor), pasar, ATM juga tersedia.
Gimana? Sudah ada gambaran cara backpacker ke Pulau Morotai?? Kalau sudah, tinggal siapkan tabungan, siapkan tekad, dan tunggu waktu yang tepat untuk berangkat 🙂 .. Kalau kamu punya pengalaman, saran, tips & tricks yang berbeda, boleh ditambahkan di kolom komentar..
***
Traveler Paruh Waktu
Langsung mupeng berat lihat foto pertama dodola morotai island …
Itu pantai tjakep banget, yaak …
Udah gitu sepi begitu.
Betulan jadi kayak private beach.
iya emang kaya private beach.. waktu ke sana cuma aku seorang pengunjungnya.. ya di sana ada beberapa orang lain sih, tapi mereka itu tukang yg lagi bangun cottage..
keren sekali bang, gak kalah ya sama raja ampat :D… ternyata indonesia masih banyak menyimpan tempat-tempat bagus yang worth untuk dikunjungi 🙂
masih banyak wisata alam keren lainnya di Indonesia, ngga cuma Raja Ampat..
Tuhan, semoga saya bisa ke sini suatu saat nanti. Sepertinya kumplit banget ya Mas Barra? Selain tempat wisata alam, juga ada tempat wisata sejarah. Ini rasanya lengkap sekali, mengingat ketika mengunjungi suatu tempat, hal pertama yang saya fikirkan adalah, bagaimana sejarahnya?
makasih sudah berbagi pengalaman Mas…
aamiin.. iya komplit.. saya pgn balik lagi ke sini,, waktu itu kurang puas sih karena sebentar hehe..
sama-sama mas..
Maaf ini keluar jalur topik pembahasan, mau tanya, bisa pergi-pergi gitu sumber dananya dari mana ya, keren banget..
Jadi blogger traveler…pergi ketempat wisata bagus-bagus..
Apakah ada sponsornya
nggak mas, dari tabungan sendiri aja.. lagian saya jalan2nya gaya backpacker jadi habisnyaa enggak seberapa hehe..
Wah nyesel kemarin ga jadi ke Morotai abis liat postingan ini. Tahun lalu sekitar Juli, saya harusnya ikut tim kantor survei ke sana, tapi salah satu supervisor ga izinkan, dan saya pasrah saja. Tau gitu saya fight back ya biar bisa ke Morotai.
Anyway postingannya bisa jadi referensi lengkap buat Morotai first timer. Thanks for sharing
wah, next time kalau ada kesempatan lagi perjuangkan mas.. Menurut saya yg pecinta pantai, Morotai tu termasuk salah satu yg terindah..
masya allah foto-fotonya ciamik buanget mas Bara. kereennn uyy
pengin banget suatu saat bisa ke tanjung bongo 🙂
tanjung bongo emang cantik bgttt,, pgn ke sana lagi juga..
Mantap banget nih Morotai. Pantai ada, pulau ada, terumbu karang ada, air terjun ada, sampe peninggalan bersejarah pun ada.
Kalo ke sini kayaknya harus nyiapin waktu yang banyak buat explore tempatnya biar puas.
iya, kalau mau explore semuanya kayanya harus seminggu di sini.. lengkap wisatanya..
Masih bagus yaa terumbu karang di Morotai. Baru pertama kali dengar tentang Tanjung Bongo. Bagus ya, bisa snorkeling juga disana?
masih bagus Vel..
Nah di Tanjung Bongo juga bisa kok snorkeling, cuma waktu itu alat snorkel kutinggalin di hotel wkwk.. buat kayaking juga seru bgt tapi sayang kayanya gak ada yg nyewain di sana, masih alami bgt..
Pantainya baguuuuus bangettt mas yang Dodola Morotai itu 😀 bersihhh, langsung berasa ingin lari-lari hahahaha. Biasanya paling malas kalau nggak pakai sendal di pantai, karena trauma pernah injak karang dan sakitnya sampai lebaran *karena terlalu lamanya* :))) tapi kalau lihat foto pantai di atas, sepertinya clean ya pasir pantainya :DDD
Dari post ini, saya jadi tau kalau ibu kota Maluku Utara adalah Sofifi, sebuah nama kota yang belum pernah saya dengar sebelumnya :”)) dulu saya di sekolah melakukan apa ya sampai nggak tau nama-nama ibu kota? :< dan setelah saya coba mengingat-ingat nama ibu kota di Indonesia, sepertinya saya cuma hapal Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan saja. Semakin ke timur semakin nggak hapal ternyata huhu *langsung buka Google untuk belajar lagi nama-nama ibu kota*
Terus saya jadi sadar kenapa saya nggak bisa jalan-jalan keliling Indonesia, salah satu alasan lainnya adalah saya nggak jago tawar-menawar jadi bakal susah banget kalau mau sewa kapal tapi nggak ada harga resmi atau counter resminya :"""DDD while mas Bara jago banget, dari IDR 800.000 bisa ditawar jadi IDR 450.000 ~~ macam ibu saya saja skillnya :)))
Saya jadi penasaran, semisal ke Pulau Morotainya saja tapi nggak keliling ke pulau pulau kecil lainnya alias cuma stay di Pulau Morotainya, apakah pantainya sebagus foto-foto di atas mas? Ehehe. Siapa tau saya one day bisa ke Morotai, tapi nggak bisa ke pulau pulau naik boat (takut kecebur juga) :))) so, saya mau tau, apakah meski hanya ke Pulau Morotai, akan worth the visit? 😀
di beberapa sisinya ada pecahan2 karang sih, tapi di sisi lainnya bersih bgt, jadi aman buat lari2an tanpa alas kaki..
bukan mbak aja, saya pun baru tahu kalau ibukota Maluku Utara adalah Sofifi itu ya pas datang ke sana.. Sebelumnya ngira kalau ibukotanya di Ternate, soalnya bandara, pelabuhan besar, kantor-kantor pemerintah dan pusat bisnisnya ada di Ternate. Eeh ternyata Sofifi yg jadi ibukota..
Dari 800.000 ke 450.000 ada campur tangan semesta mbak, bukan karena saya jago nawar,, nanti aja di postingan travel story tentang Morotai, hahaha..
Kalau nggak ke pulau-pulau kecilnya, hmmm, menurut saya kurang worth the visit yaa.. Soalnya ikon Morotai tu ya pulau dodola itu.. Di pulau morotai saya belum explore pantai-pantainya, mungkin juga bagus.. Tapi kalau yg jadi ikon pulau dodola, so berarti yg lainnya ngga sebagus dodola hehe..
Semua fotonya seriusan baguuuuus banget! Saya jarang ke pantai karena agak susah ajak suami main ke pantai. Dia gak begitu suka. Tetapi, kalau pantainya seindah itu, kayaknya wajib deh dikunjungi
di sana emang sebagus itu,, itu foto semuanya tanpa editan lho, memang tempatnya bagus bgt…
Setiap tempat selalu ada sejarahnya dan itu atribut yang menarik setelah keindahan alamnya. Indonesia bagian timur masih muda, excotic dan dan mulai menarik banyak minat para traveller..
setuju mas..
semoga Indonesia bagian timur tetap lestari..
Wahhhh lengkap banget ya mas perjalanannya, saya jadi serasa backpackeran sendiri secara langsung dengan membaca artikel ini.. Menarik mas segala transportasi bisa dilakukan, berkendara sendiri pun bisa memuaskan hhe
iya banyak pilihan moda transportasinya..
Kirain aku nama Morotai itu dari tentara Jepang yang pernah menduduki pulau itu, ternyata dari nama kerajaan Moro ya.
Asli bagus banget pantainya, jadi pengin kesana, tapi kalo lihat dari duit dan waktu kok sepertinya ngga bisa. Jadinya cuma bisa mengagumi saja keindahan pulau Morotai.
Memang bagus bgt pantai2 di sini.. pandemi ini jalan2nya virtual aja.. nanti kalau udah selesai semoga ada rejeki ke Morotai mas Agus 🙂
Iya betul, cuma letak pulaunya agak terpencil ya, cuma karena terpencil jadi tidak penuh dengan wisatawan seperti beberapa pantai wisata di Jawa
betul mas,, justru bagus untuk menjaga kelestariannya..
50 hari itu full buat keliling Maluku ke Papua mas? Cuti dari tempat kerja kah? Mantap betul!
Untuk harga makanan kurang lebih nggak jauh beda ya, sama di Jawa? 10000an udah dapet nasi kuning lumayanlah. Udah plus lauk dan sayur itu kan?
iya,, cuti full dari tempat kerja. 😀 bukan dari maluku, tapi start dari Sulawesi – Papua..
kalau harga makanan mah sama aja kok terjangkau juga, ya tergantung lah mau makan di tmpt makan kek gimana, sama aja kaya di Jawa atau Sumatera..
Rp10.000 udah plus lauk (biasanya ikan laut) dan sayur..
merinding bos…jernih banget kaya kaca airnya ya…
mungkin seperti inilah gambaran surga haha
Menyenangkan sekali bisa jalan-jalan ke tempat wisata nan asri seperti Morotai, sepertinya bakalan betah berlama-lama disana dan gak mau pulang, hehee…
menyenangkan bgt mas ahaha..
Wah wah… cantik sumpah, jadi falling in love sampai pantai-pantainya. Pengen deh ke sana. Apalagi karang-karangnya. Jadi pengen snorkeling di sana. Indah banget… bener-bener nggak ada terumbu karang yang hancur. Semoga terumbu karangnya tetap terjaga. Untuk biaya transportasi ok, tapi penginapan cukup menguras kantong milenial kayak aku yang masih investasi untuk masa depan. However, thanks Kak Bara… Aku berasa ikut jalan-jalan ke sana.
aamiin. semoga terumbu karangnya selalu terjaga dengan baik yaaa..
sama2 Einid.. semoga suatu saat bisa jalan2 ke sini yaa..
Mampir ke Morotai salah satu mimpi saya yang belum kesampaian, Bung. Dulu sempat pengen ke sana, sudah mengkhayalkan jalurnya di Lonely Planet Indonesia, tapi nggak tau kenapa akhirnya nggak terwujud. Nanti kalau benar-benar ke sini, panduan ini bakal berguna banget.
Thanks for sharing, Bung. 😀
wah, semoga nantinya kesampaian ya bung.. seru juga ke sini,, masih sangat asing,, belum terlalu banyak orang ke sana..
indah pantai dan lautnya…
..
ditunggu investor untuk mengembangkan sebagai sumber pendapatan negara
semoga bisa dikelola dengan lebih baik yaa..
Sekarang udah gak pernah jalan-jalan lagi. Hari-hari dihabiskan di rumah aja. Ingin rasanya pandemi ini cepat berakhir dan kembali bisa menikmati alam.
iya, sekarang #dirumahaja bosan bgt huhu..
Cakep bener perjalanan kali ini, saya suka di pengambilan gambar di Pulau Kokoya, macam foto-foto di unsplash. Adanya covid gmana gan? hahha.. harus jadwal ulang semua kegiatan. Selesai covid langsung gass, hehhe.. pasti bakalan kangen jalan sih kalo kita sendiri sering jalan-jalan.
adanya covid ini sukses bikin pusing gan.. gak kemana2, di rumah terus,, bosan bgt asli huhu..
Keren banget sih ini, kudu nyobain backpackeran wkwk
nyobain ntar gan setelah covid-19 hilang..
dibuat tur lewat internet seru kayaknya ini
sepertinya begitu gan
Duh karangnya cantik banget…
Indonesia ternyata banyak sekali menyimpan kekayaan yg luar biasa ya Kang.
Btw Kang Ba a gmn triknya mengingat segala sesuatu seperti harga, dan lain lain.
Apakah kang Baa pake catet di buku atau dimana? Atau malah ngandelin daya ingat aja Kang?
Aku pernah mau bikin review salah satu tempat. Eh pas mau nulis semua malah ambyar gak ingat sama sekali.
triknya adalah mencatat dulu di handphone lalu setelah itu tulis di excel,, di excel itu nanti semua pengeluaran dan segala macem tercatat lengkap, gituuu.. 😀 kalau ngandelin daya ingat doang mah pastinya banyak yg lupa.. dulu suka gitu juga,, akhirnya sekarang dicatat terus..
Halo Mas Bara, salam kenal.
Ini kunjungan pertama saya ke blog ini. Sementara saya sudah sangat senang baru melihat-lihat fotonya saja. Sangat menyenangkan.
salam kenal juga mas, terima kasih telah berkunjung ke blog ini mas,, nanti saya kunjungi balik blognya hehe..
Selalu seru ya petualangannya Mas Bara di ujung ujung Indonesia. Saya terakhir dengar nama Morotai itu pas KKN, ada yg ke sana, habis itu gak pernah lagi, baru ini baca dan ternyata waw indah banget apalagi Tanjung Bongo!
Saya rencana sama temen mau main ke Pantai Ora. Dia sih yg ide. Mungkin saya perlu kasih dia tulisan ini, siapa tau pindah ke Kokoya xixixi.
Btw air kaca itu masih ada airnya kah Mas?
saya malah belum terlalu lama lho tau morotai, mungkin sekitar 2-3 tahun lalu 😀 … ora juga bagus sih, tapi aku belum ke sana,, kemarin rencanain ke sana juga tapi karena satu lain hal batal..
air kaca katanya masih, tapi aku gak ke sana, fokus ngejar wisata pulau-pulaunya 😀
Setelah pandemi wajib kesini dehh
semoga segera berakhir pandeminya yaa aamiin..
Tadinya mau ke sini abis lebaran. Tapi apa daya, miss corona dateng. Disave dulu deh infonya, buat taun depan
wah syg bgt ya,, semoga segera berakhir corona ini, supaya bisa ke sana..
Aku tertarik bangetttt Ama museum, monumen nakamuranya dan peninggalan2 perang dunia di sana. Luas pastinya kulineeeer 😀
Kalo pulau 2 dan bawah laut ,jujur aku ga terlalu suka dari dulu mungkin Krn ga bisa berenang juga kali ya.
Tp sejarah dan kukiner, mau di manapun walo itu daerah pantai, aku pasti seneng :D. Dari semua pilihan transport, sepertinya aku LBH milih udara sih, biar cepet juga tapi juga Krn aku takut naik kapal hahahahahah, kebayang kalo karam :p… Kalo msh ada pilihan transport udara, pasti itu dulu yg aku pilih :D.
kalau ngga suka wisata pantai, berarti explore wisata sejarahnya mbak,,, aku sendiri belum bener2 explore sejarahnya, mungkin next time kalau ada kesempatan ke sana lagi , kalau kemarin fokus di wisata baharinya hihi..
Tempatnya indah banget ya
Tapi saya lebih tertarik dengan peninggalan sejarahnya
Saya jadi penasaran banget
wisata sejarahnya memang bikin penasaran juga,, sayang saya kmrin belum sempat menggali lebih jauh euy..
Wuihh pantainya cakep dan bersih banget. Kapan-kapan wajib banget ke sini!
aamiin,, semoga covid-19 segera mereda biar acara jalan-jalan kembali lancar..
Wisata ke Morotai island kayak ke dreamisland aja.. pantai-pantainya itu .. cantik pantai yang kereeen abis… bersih banget .
Wah kalah tuch pantai-pantai di pulau Bali dan Jawa.
Pantai-pantai di pulau Morotai Maluku Utara ini memang top abis. Hanya kurang dieksplor saja ke luar . Jadi banyak yang belum mengenal lokasi wisata pulau dan pantai di sana.
Semoga nanti bakal banyak investor-investor yang mau menanam bisnis nya di Morotai Island. Agar pariwisatanya tambah maju dan lebih dikenal dunia.
Makasih ulasan yang menarik dan info nya mas Bara.
pantai-pantainya emang cantik2 dan bersih2 bgt.. mungkin karena masih jarang wisatawan itu makanya terjaga bgt keindahannya 😀
Ya ampunnn
Cantik-cantik pantainya. rasanya pengen nyebur di airnya.
iya, pengen bgt nyebur euy..
Duh, jadi makin rindu pantai nih. Biru airnya cakep-cakeeep.
Saya malah baru tahu (—–banyak sekali hal yang saya nggak tahu) , ternyata situs perang dunia kedua bisa ditemui juga di maluku utara. Jelajah pulau bisa sambil sinau sejarah. mantap.
Makasih sharingnya, mas. Setelah baca-baca ini, Morotai masuk bucketlist!
*nabung nabung nabuungg 😀
sama, rindu pantai juga.. udah lama ngga kelabayan..
Morotai wajib dimasukin emang,, keren2 bgt pantai di sini..
Fotonya keren-keren.
Pantainya indah sekali, pasir putih, air jernih.
di sini emang indah-indah bgt pantainya 😀
Pulau Morotai sangat erat kaitannya dengan Perang Dunia II. Pulau ini menjadi salah satu markas tentara Jepang dalam Perang Pasifik melawan sekutu…wow seru sekali petualngannya Bang, melihat saksi sejarah dan menikmati alamnya yg tentunya beda dgn daerah lain, terlebih lagi tempat ini berada di ujung timur
alhamdulillah bisa dikasih kesempatan untuk berkunjung ke sini, melihat saksi-saksi biru sejarah perang dunia 2 yang berpadu dengan alamnya yang masih sangat cantik dan terjaga..
melihat pantai pasir putih bersih yang panjang terbentang di antara air yang tenang seolah saya melihat surga. khas pantai di kepulauan maluku 🙂
surga dunia ini mas,, pantai2 di kepulauan Maluku memang banyak berciri khas begini..
Ya Allah indahnya Moroti ini, aku sering liat hanya di feed IG, ngiler tapi kok jauh ya,, gatau bisa kesana kapan hehe.
Tapi impian harus mengalir aja sih, siapa tau ada rejeki aku pasti kesana,, ditunggu hehehe
betul, ngalir aja, nanti kalau jodoh juga pasti ke sana 😀
andai besok bisa ke Moroti, aku jelajahi nih semua keindahannya
jangan dulu mbak, masih banyak corona 😀
AKu punya temen orang Ambon.
Dulu dia selalu ngajakin main ke Maluku karna pantainya capek-cakep.
Eh tapi sampe sekarang belom kesampean, malah ada corona gini jadi makin ga tau kapan mau ke sana wkwkw
wajib bgt ke Kepulauan Maluku, soalnya pulau dan pantainya cakep2 bgtttt.. nanti kalau corona minggat, cuuus minggat juga ke sana..
Foto terakhir glowing banget kang haha.
Pake skincare merek apa bang??
#kabuur
merek air laut da, wkwk..
Perjalanan menggunakan kapal laut harganya cukup terjangkau. Titik berangkatnya juga masih di Sulawesi, jadi opsi ini kayaknya yang akan saya ambil kalo kepikiran ke Pulau Morotai
iya gan, kalau dari Sulawesi enak,, titik awal paling pas untuk menjelajah Indonesia Timur.
Duh cantiknya jadi mupeng diving nich lihat air nya jernih spt di foto. Puas bangat kamu bisa jalan dari sulawesi sampai papua.
puas bgtt , hampir 2 bulan wkwk..