Sumatera Barat memang unik dan menakjubkan, ada aja tempat-tempat keren yang jarang bisa dijumpai di daerah lain. Salah satu dari tempat unik itu adalah Lembah Harau Sumbar. Lembah Harau adalah sebuah daerah dengan hamparan padi dan lansekap cantik yang dikelilingi tembok raksasa berupa tebing yang menjulang tinggi di kawasan Bukit Barisan. Tebing-tebing tersebut merupakan tebing granit yang sangat cantik berwarna kemerahan yang membuat decak kagum dari siapapun yang melihatnya. Beberapa sudut tebing lainnya dihiasi dengan tumbuh-tumbuhan hijau. Banyak yang menyamakannya dengan Yosemite Valley di Amerika. Saya sendiri lebih senang menyandingkannya dengan tebing-tebing raksasa di film Maze Runner 😀 😀 . Di Sumbar pun, Lembah Harau ini punya kembaran, yakni Ngarai Sianok di Bukittinggi. Keduanya hampir identik, tapi Lembah Harau lebih cantik.. Tebing-tebing di Lembah Harau tegak lurus dan ketinggiannya mencapai di atas 100 meter.. Di beberapa sudutnya, keindahannya semakin sempurna dihiasi dengan beberapa air terjun yang sangat cantik..
Hari libur tiba.. Liburan kali ini, saya, Ayu, dan teman-teman beasiswa STAR BPKP Unand batch IV berencana berkunjung ke Lembah Harau Sumbar. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, sekitar 20 km dari Kota Payakumbuh. Sedangkan dari Padang, jaraknya sekitar 140 km. Cukup jauh memang, searah dengan Bukittinggi dan ini hari libur, dipastikan macet. Makanya kami berangkat pagi-pagi. Jam 7 saya pun berangkat bareng Ayu, Laras, Icha, dan Angga.
Cerita perjalanan sebelumnya: Danau Atas, Keindahannya Seperti Danau Tundra (klik di sini)
Seperti dugaan saya, jalanan arah Bukittinggi macet, tapi belum parah-parah amat.. Kalau berangkat lebih siang dikit aja, udah dipastikan bakal terjebak macet berjam-jam lamanya.. Setelah melewati Bukittinggi, jalanan lebih lancar. Bukittinggi memang favorit wisatawan di Sumbar, semacam Bogor kalau di Jabodetabek. Di Sumbar, Bukittinggi adalah tempat wisata ternyaman karena didukung berbagai fasilitas yang memadai.
Kami sampai di kota Payakumbuh, ada petigaan dimana kalau belok ke kanan menuju Riau, sedangkan ke Lembah Harau Sumbar ambil lurus. Jalan menuju lembah harau lebih kecil dibanding jalan Padang – Pekanbaru. Setelah 5 jam perjalanan, sampailah kami di Lembah Harau, ya diselingi drama nyasar dikit 😀 ..
Wooow!! itu hal pertama yang terekam di otak ketika saya menyaksikan pemandangan hamparan sawah di kiri kanan dengan background tebing-tebing raksasa tegak lurus yang menjulang tinggi. Sejak pertama masuk kawasan ini, kita langsung disambut pemandangan yang luar biasa memukau, yang gak pernah saya jumpai di tempat lain di Indonesia. Udara di sini pun masih sejuk, mata juga segar karena dimanjakan dengan pemandangan yang hijau dimana-mana.
Saya semakin memacu mobil, menuju tempat yang ramai dikunjungi wisatawan. Terus menelusuri jalan di Lembah Harau Sumbar, sampailah kami di pertigaan. Hmmm,, kemana yah? Oke lah saya ambil ke kanan dulu. Jalanan tetap mulus tapi semakin menyempit. Ditambah lagi dengan tikungan-tikungan yang tertutupi tebing sehingga membatasi pandangan kita. Jadi, kita harus hati-hati kalau lewat sini.. Selain itu, yang berkunjung kesini bukan hanya motor dan mobil kecil saja, banyak bus-bus pariwisata besar yang juga datang. Sayang sekali, padahal ini tempat rame banget dikunjungi wisatawan, tapi jalanan kurang mendukung.
Semakin menjauhi jalan utama, semakin keren pula pemandangan yang disuguhkan.. Whooaaaa ,, salah satu kekuasaan Tuhan adalah menciptakan alam yang keren begini. Saya segera memarkirkan kendaraan di lokasi yang ramai. Ayu langsung gak sabar buat foto-foto dengan background yang unik ini. Tapi ada satu yang disayangkan,, langit mendung, padahal kalau cerah pasti keren banget.. Ntah apa emang Sumatera Barat ini sering hujan sepanjang tahun atau saya yang apes terus ya?? Masa sering banget saya disambut mendung saat Explore Sumbar, huwaaaaa..
Puas foto-foto di area ini, kami bergerak ke arah Sarasah Bunta, air terjun. Ada 4 air terjun di area ini tapi yang saya lihat saat itu cuma 2. Entah yang 2 lagi luput dari perhatian atau memang lebih tersembunyi. Di Sarasah Bunta ini juga rame banget. Mana parkirannya lebih kecil jadi susah banget nyari spot kosong.
Kalau laper tenang aja gan,, di sini penjual makanan banyak banget kok. Karena udah jam makan siang, rasa lapar menghampiri, saya pun membeli burger murah meriah di abang-abang. Hmmm enak juga nih burger, entah karena emang enak atau karena laper sangat :V … Oya kalau mau beli tanaman hias, di sini juga banyak guys.. Yang mau berfoto dengan ular piton atau burung hantu, adaaa…
Saat menunggu burger siap disajikan, saya menuju air terjun pertama yang berada di belakang kios-kios penjual makanan. Di lokasi udah rame banget anak-anak kecil yang main air. Sedangkan orangtuanya ada yang ikut bermain, ada juga yang hanya menunggu di pinggir air terjun. Beberapa jepretan foto saya tangkap sebelum kembali ke rombongan..
Selesai makan, saya beranjak ke air terjun kedua. Waaaaa ini nih keren abis air terjunnya, lebih keren dari air terjun yang pertama. Mungkin air terjun ini yang dinamakan Sarasah Bunta. Ini adalah air terjun palaing ramai di Lembah Harau Sumbar. Air keluar dari semak-semak di atas tebing bergradasi kemerahan yang menjulang tinggi dan terlihat kokoh. Air jatuh tepat di tumpukan bebatuan.. Masya Allah,, menakjubkan banget air terjunnya.. Ini salah satu air terjun terindah dan terunik yang pernah saya lihat..
Di area ini, lebih banyak lagi anak kecil yang bermain air. Tampak seorang bapak berkata kepada anaknya “Nak, kamu tu udah besar, mainnya di sana dong, jangan di sini, ini buat anak kecil”.. Jadi si anak itu bermain di air dengan kedalaman kira-kira hanya sebetisnya, dan anak itu juga sebenernya masih kecil, balita 😀 ..
Selepas asik menikmati pemandangan air terjun Bunta,, Ayu menghubungi rombongan satu lagi dan ternyata masih terjebak macet di Bukittinggi. Entah udah berapa jam di jalan.. Karena mereka berangkat agak siang, dan berhenti untuk sarapan, akhirnya mereka terjebak kemacetan yang lebih parah dibanding saat kami berangkat tadi. Ya memang beginilah kalau liburan.. Sama persis lah kaya ramainya jalur Puncak saat liburan, tapi jelas ramean Jakarta-Puncak sih tetep..
Sambil menunggu teman-teman yang lain, saya memacu mobil ke arah yang berlawanan. Masih ingat pertigaan tadi yang saya ceritakan di awal? Nah sekarang saya ambil ke arah kirinya kalau dari jalan utama. Di daerah sini relatif lebih sepi suasananya.. Ada satu air terjun lagi tapi gak sebagus Sarasah Bunta..
Nah bener,, tadi mendung, dan sekarang hujan, mana deres pula.. Untung udah di mobil 😀 .. Tapi gak berapa lama kemudian, hujan berhenti..
Rombongan mobil satunya udah sampai di Payakumbuh.. Rombongan saya pun berbalik arah ke tempat yang rame.. Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya mereka sampai juga di Lembah Harau Sumbar.. Nah kebetulan selepas hujan, langit akhirnya menunjukkan kecerahannya.. Siippp!! Foto dulu rame-rame..
Maksud hati pengen balik ke air terjun Bunta bareng rombongan kedua,, ternyata di perjalanan menuju ke sana, kondisi udah rame banget. Daripada semakin terjebak di kemacetan, akhirnya kami putuskan untuk putar balik.. Toh rombongan kedua mau nenda di sini, jadi bisa nyusul besok pagi ke sarasahnya, pas sepi-sepinya… Sedangkan rombongan kami langsung balik ke Padang hari itu juga.. Tapi sebelum berpisah, kami sempatkan dulu untuk ke Kelok 9 bersama..
Tips berwisata ke Lembah Harau Sumbar:
– Gak usah bawa makanan, beli makan di sana aja, membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
– Kalau mau dapet moment terbaik, sebaiknya ke sana pas hari kerja, atau kalau weekend sebaiknya menginap (nenda atau di resort), biar dapet moment terbaik pas sepi di pagi hari.
– Pake baju warna cerah biar lebih kece pas difoto 😀
– Jangan buang sampah sembarangan ya guys..
– Jangan lupa bahagia 🙂
————-
Berkunjung 2016
Traveler Paruh Waktu
Nah itu sekilas nampak seperti Yosemite Valley walaupun saya blm pernah kesana 🙁
Jadi pengen ke lembah harau
Salam kenal dr http://www.travellingaddict.com
semoga suatu saat bisa ke lembah harau dan sumbar pada umumnya bro, banyak tempat unik di sini..
Bisa naik ke atas gak? Kayaknya kalo bisa dapat sunrise ato sunset dari puncak bakal lebih wow fotonya
kata penjual burger sih kalau bule sukanya malah blusukan ke dalam sampai ke atas.. harus pake guide juga,, tapi karena waktu terbatas dan kurang info,, mainnya di kulitnya doang
Wah, jangan lupa bg main-main ke Kota Padang
ini udah 7 bulan tinggal di Padang kok
waktu ke Bukittinggi belum sempat kesini euy..
jadi sedih deh..
wah tandanya harus balik lagi ke Sumbar tuh
kalo ada kesempatan bisa meetup nih. Trus bisa juga kumpul dgn komunitas blogger Palanta di Padang 😀
boleh2… biar bisa kenal sm blogger2 di padang .. siapa tau bisa traveling bareng juga
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
kapan-kapan eksplor bareng lagi ya Bar… haha
siap kumendan.. tapi kalau gunung skip dulu *bingung kalau kebelet* wkwkwk
antother speechless of west sumatera, selain ngarai sianok :))
iya,, unik banget dan jarang dijumpai di tempat lain..