Waktu masih tinggal di Kupang, NTT, ada satu pulau indah yang sebenernya deket banget dari Kupang tapi belum sempet saya kunjungi, pulau Semau namanya. Setelah 1 tahun meninggalkan bumi Flobamorata (sebutan lain NTT, kependekan dari Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata), rasa penasaran itu tak jua hilang. Foto-foto di blog tinae dan mas beki selalu menggoda saya untuk segera berkemas meninggalkan hiruk pikuk ibukota dan sejenak memanjakan mata di pantai liman dan tempat keren lainnya di pulau semau, salah satu tempat wisata di Kupang, NTT.
Akhirnya saya bisa merealisasikannya di pertengahan Maret 2015. Saya berangkat ke Kupang sendirian, tapi di sana saya bergabung sama teman-teman Underwater Kupang yang saya kenal dari Mbak Arin. Mbak Arin ini dulunya tinggal di Kupang dan sekarang di Manado. Doi demen banget jalan-jalan dan sering jadi host para traveler baik dari dalam maupun luar negeri, biasanya via couchsurfing.com.
Sama mbak Arin saya dimasukin ke grup BBM “Penyelup Hepi” yang menampung orang-orang pecinta snorkeling dan traveling di Kupang. Kebetulan mereka mau pada snorkeling sore itu di perairan Bolok, dan akhirnya saya gabung. Kelar snorkeling, kami menyusun planning untuk ke Semau esok hari. Disepakati kumpul jam 9 di pelabuhan tenau sepulang teman-teman dari gereja.

Bicara tentang pulau semau, sebenernya pulau ini terkenal angker dan katanya banyak kejadian mistis. Sering saya dengar dari orang-orang di kantor, bahwa di pulau semau banyak orang yang masih memiliki ilmu-ilmu ghaib, ya macam dukun lah kalo di Jawa…
Serem juga sih kalo denger cerita-cerita kaya gitu, tapi foto-foto pantai di sana selalu menggoda saya untuk datang ke pulau ini. Ah bodo amat lah, yang penting tujuan saya bukan untuk membuat keonaran di pulau ini, tujuan saya untuk menikmati keindahan alamnya.

Keesokan harinya, yang dipastikan ikut adalah saya, om Tony, bro Hend, bro Broker, bro Engky, dan sist Esty. Perjalanan ke pulau semau dimulai dari pelabuhan tenau. Kami berenam naik kapal kayu kecil, termasuk motor yang kami bawa untuk menuju pantai di ujung lain pulau semau. Tarif sekali jalan untuk tiap orang Rp20.000, kalo bawa motor totalnya Rp50.000 untuk motor+1 orang. Tapi berkat hasil negosiasi bro Engky, akhirnya kami cukup membayar total Rp300.000, pulang pergi buat 6 orang dan 4 motor. Oiya, gak lupa sebelumnya kami bawa bekal makan siang karena di Semau nggak ada warung makan.
Perjalanan sebelumnya: 7 Hal Unik di Kota Muara Bulian (klik di sini)
Gak nyampe setengah jam perjalanan, kapal yang membawa kami sudah sampai di pulau semau. Kami tiba di dermaga pelabuhan rakyat hansisi.

Bentuk pelabuhan rakyat hansisi sangat sederhana, cuma sebatas cekungan dan dermaganya sangat bergantung pasang surut air buat naik-turunin motor ..

Tapi perjalanan kami belum selesai, untuk sampai ke pantai liman yang menjadi tujuan utama kami, katanya diperlukan waktu sekitar 1 jam. Gak lupa sebelumnya cek kondisi ban dulu, dan ternyata ban motor Engky kempes, untungnya om Tony bawa pompa, beres daah…

Diantara kami berenam ternyata belum ada satupun yang pernah ke pantai liman, tujuan akhir kami. So, kami rajin tanya-tanya penduduk sekitar. Tipikal orang NTT, orang-orang di pulau ini ramah banget, mereka sangat welcome dan senang membantu kami. Gak jarang anak-anak kecil di sepanjang perjalanan menyapa kami. Bayangan saya tentang pulau semau yang seram itu sirna.

Sedangkan untuk jalan yang kami lalui, rusak disana-sini. Udah jalannya kecil, banyak lubang lagi, musti hati-hati banget bawa motornya. Apalagi di awal perjalanan, tiba-tiba hujan turun, untung saya bawa plastik. Kamera dan handphone saya masukin plastik dan perjalanan tetap dilanjutkan. Ada untungnya juga sih hujan, soalnya panas matahari ketutup awan, tapi kondisi ini cuma bertahan sebentar. Sisanya, panas kembali menyengat.

Sebelum sebuah persimpangan, kami bertanya ke anak-anak remaja tanggung, dan mereka merekomendasikan untuk belok kanan ke jalan tanah putih dilanjut tanah pasir menyusuri pantai. Kami ikutin saran mereka, wah jalan pasir ternyata bikin motor Engky (saya membonceng Engky) kepeleset terus, jadi harus jalan pelan-pelan. Coba pake KLX, asik nih jalan di tempat beginian.
Sejam berlalu, dan setengah jam kemudian masih belum sampe, padahal kata Mbak Arin sejam juga nyampe. Akhirnya setelah lebih kurang 2 jam, barulah sampe di tempat tujuan.
Saya jadi mikir, jangan-jangan anak-anak remaja tadi ngerjain kami nih, atau mungkin juga sengaja biar kami bisa melihat keindahan pantai sepanjang perjalanan.. Ya emang sih walaupun lama, tapi pemandangan yang disuguhkan emang menggoda. Cuma karena bukan tujuan akhir, jadi kami terus lanjutin perjalanan. 2 jam di atas motor tanpa pakai helm, gosong dah ni muka. Sebenernya bukan gue banget gak pake helm, tapi yaa namanya juga cuma ikut nebeng, hehehe..

Pas udah nyampe, wah seneng banget rasanya, udah lama banget gak ngerasain halusnya pasir dan pemandangan pantai yang memanjakan mata. Tipikal pantai-pantai di NTT, pasirnya putih dan halus berpadu laut biru dan langit cerah, surga banget nih buat para pecinta pantai..

Ternyata belum semuanya nyampe, Om Tony yang naik motor sendirian belum tampak juga. Kami udah khawatir nih jangan-jangan tersesat.. Beberapa saat kemudian Om Tony datang, dan dia cerita karena banyak banget view yang asyik jadinya sering berhenti buat jepret-jepret.. Fiuuh kirain nyasar om 😀 ..

Jepret sana jepret sini, ngumpulin foto sebanyak-banyaknya buat kenang-kenangan. Tapi perjalanan yang panjang dan melelahkan membuat perut mulai keroncongan dan memaksa kami semua untuk sejenak beristirahat menyantap makan siang. Saking lapernya, nasi padang saya habiskan secepat kilat dan masih terasa kurang. Padahal nasi padang di Kupang seporsinya buanyaaak banget.. Gak lupa sampahnya kami kumpulkan buat dibawa pulang. Jangan sampe sampah berserakan merusak keindahan pulau..

Kelar maksi, kami bergerak menuju bukit kecil untuk melihat view yang lebih luas. Banyak sapi warga yang dilepasin di sana, so banyak bull-shit alias eek sapi haha, saya pun harus hati-hati melangkah jangan sampe nginjek.

Kami sampai di bukit pantai liman. Wow, view dari bukit ternyata beneran lebih kece, breathtaking!! Masha Allah indah banget, udah lama saya nggak menikmati pemandangan kaya gini.


Sampai di puncak, semua terlihat lebih indah lagi, di sisi kiri terdapat hamparan pasir putih pantai liman dan laut yang biru, dipadu dengan gerombolan pohon lontar, di sisi kanan pun begitu. Di depan, ada sebuah pulau kecil tak berpenghuni. Sedangkan melihat ke arah berlawanan laut, kita bisa liat pepohonan yang hijau. Siang-siang, panas, rasanya pengen nyebur, tapi gak bawa baju ganti…. Si Esty malah bawa snorkel gear + live vest juga gak kepake :V ..




Puas menikmati pemandangan dari atas bukit, kami pun turun dan capcus menuju pantai-pantai lain yang ditemui di sepanjang perjalanan, sekalian jalan pulang. Entah nama pantainya apa, yang pasti pantainya keren-keren banget dengan pasir putih yang luas. Bikin pengen main bola di pantai terus mandi di laut terus leyeh-leyeh, aah surga… Tapi karena waktu yang gak memungkinkan, ya akhirnya cuma foto-foto doang..



Di perjalanan pulang saya udah lebih rileks, so saya abadikan momen-momen di perjalanan. Ada kerang yang digunakan penduduk setempat untuk membuat garam, tak lupa saya foto. Ada juga rumah adat pulau semau, tapi rumah kaya gini udah jarang saya temui sepanjang perjalanan. Dan ada juga jembatan unik memotong sungai, bukan jembatan sih, tapi jalan membelah sungai. Saat sungai meluap dipastikan jalan ini ketutup sungai. Hmmm, macam sungai yang melewati jalan di Taman Safari Indonesia gitu deh.

Saat perjalanan pulang, kami tanya penduduk setempat apakah ada jalan lebih cepat menuju dermaga hansisi. Dan ternyata ada dan kami pun di perjalanan pulang ini mencoba lewat arah sana. Ternyata lewat jalan ini, perjalanan cuma satu jam. Lebih cepet sih, tapi pemandangannya monoton, cuma rumah penduduk, semak belukar, dan sawah.

Akhirnya kami sampai di dermaga dan melanjutkan perjalanan ke Kupang. Perjalanan pulang terasa sedikit lebih lama karena melawan arus air. Fiuhh,, melelahkan banget perjalanan ini, tapi puas.. Sayangnya kami gak sempat menjelajah sisi lain pulau ini seperti halnya yang dilakukan Tinae.
Padahal sebenarnya banyak spot lain selai pantai liman yang gak kalah oke. Dulu Tinae menjelajah bareng temen-temen dokter yang stay di pulau semau dan bermalam. So udah lebih tau recommended spots and how to get there dan waktunya lebih leluasa..

Ah terimakasih NTT, untuk keindahan alammu, keramahan pendudukmu, dan keunikan budayamu.

—–
Berkunjung 2015
Traveler Paruh Waktu
Yang penting itu pulau gak diserbu para traveller khilaf yang hobi nyampah aman dah.. itu depan pelabuhan Hansisi juga spor snorklingnya banyak lho.. pokoke Semau masih masuk best viewlah untuk didatangi
walaupun nanti banyak traveler,, semoga aja traveler yg datang yg emang peduli lingkungan..
pelabuhan hansisi itu pelabuhan semau itu ya mas? pokoknya suatu saat harus ke semau lagi nih,,, pgn nenda jg disana, banyak surga tersembunyi yg belum diintip
canteeek om.."loveeee"
emang cantik pulau ini om,, angkat backpacknya kesini om
Hayo kalau mau nenda.. ngajak2 yo
Siap masBek..
kambingnya mana? haha liat foto temen maen ke sini malah ketemu kambing-kambing mantai, jadi tertarik juga maen ke sini 😀
gak ada kambing, adanya gerombolan sapi yang mantai,, mungkin hari itu jatahnya sapi, kambing keesokan harinya :V
Mampir dilapak ini pas ngeliat komen di littlenomadid, jadi kangen jelajah Pulau Semau pemandangan disana emang memanjakan mata, apalagi pas sunset di Bukit Liman. Jalannya yang ga keurus, justru bikin jadi tantangan pas jelajah.
wah komen di artikel yg mana ya? ora beach bukan ya? ahaha..
Jalannya lewat pinggir pantai itu lho yg seru banget di semau.. .. Traveling ke Sumbar sini mas,,, nanti gue guide-in deh
Dulu waktu jalan-jalan ke Kupang, nggak kepikiran ke pulau. Yang ada malah langsung ke Timor Tengah. Kapan-kapan boleh nih, ke pulau-pulau dekat Kupang.
Mungkin karena kurang publikasi juga,, jadi gak pada tahu kalau deket kupang ada pulau yang pantainya kece… hehe..
Joss banget dah pantai-pantai di Nusa Tenggara itu..
Selain pasirnya putih, juga masih bersih…
Saia baru sempat ke Tanjung Aan sama Mandalika di Lombok; NTB..
Kalau NTT masih belum terjamah sama sekali.. hehe
iya,, pantai di sini keren bgt karena emang masih jarang dikunjungi orang..
semoga bisa segera berkunjung ke NTT mas hehe.
Aamiin.. Hatur nuhun gan..
sami-sami agan..
Wah mumpung pantainya masih bersih banget harus segera kesana nih
ayo segeraaaaa,, sebelum jadi touristy 😀
Ya ampuuunnnn pasirnyaaaa uwwww… indah banget pantainyaaa.. Spot fotonya keren2 bgt ya ampun. Pengen liat isi rumah tradisionalnya ih
aku pun pengen liat tapi ntar dikira maling main nyelonong aja wkwk..
Hai Kak Traveler Paruh Waktu…
Ah asyik banget bisa ke NTT dan mampir ke Pulau Semau.
Anyway, menurutku kalau lihat dari foto-fotonya nggak nampakin kemistisan pulaunya.
Malahan, Pulau Semau kelihatan indah banget.
Eh, nggak pakai helm… Hati-hati lho.
Have a nice travelling…
Terima kasih sudah mengajakku jalan-jalan ke Pulau Semau melalui blog.
Salam hangat…
iyaa, enggak terasa ada mistis2nya kok,, aku merasa fine2 aja… mungkin karena niat kami juga baik, ngga bikin onar hehe.. eh tapi enggak deng, aku tersihir, tersihir oleh indahnya pantai di pulau ini ahaha..
sama-sama Einid..
Hm, papa muda ang satu ini kayaknya tambah ganteng (salah fokus)
Lanskap alamnya unik ya! Padang rumput dan bukit berlapis rumput itu membuat pemandangan semakin indah! Kirain pulau kecil nggak berpenghuni gitu, ternyata ada juga penduduknya.
wah kalau tambah ganteng mah tentu dong hahaha..
Pulaunya cukup luas sih, ada penduduknya walau sedikit. Dan yang paling penting keindahan dan kebersihannya masih sangat terjaga.. daebak..
Itu beneran pantai?
gila bersih amat…
kayak sering disapu,,
pgn kesituuuu. buat foto2 hahha
salah satu pantai terbersih yang pernah kukunjungi.. mantap emang, bukan kaleng-kaleng haha..
Pantai dan birunya air laut Pulau Semaunya bikin ngiler banget.
Cakep banget pemandangannya.
Pantai terindah di Timor menurutku.. hehe..
Cantik sekali pemandangannya. Menggodaku untuk hijrah sejenak dari padatnya pulau Jawa..
memang sangat menggoda nih pemandangannya 😀
ini nih yang pengen aku dategin, denger cerita temen yang udah kesana seru juga
sewa motor di kupang dan dibawa ke pulau semau. pantainya bener bener masih alami
wajib bgt didatangin ni pulau kalau lagi berkunjung ke Kupang.