Di kawasan tanjung bira, terdapat sebuah pantai dengan barisan pohon nyiur di sepanjang garisnya, tebing-tebing karang yang memisahkannya dengan pantai lainnya, warna laut yang bergradasi, pasir putih selembut tepung dan pemandangan 2 pulau di seberangnya. Nama pantainya adalah Pantai Bara, pantai indah lainnya di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, yang memiliki kesamaan nama dengan pemilik blog Traveler Paruh Waktu ini, hehehe..
Selesai berkunjung ke Tebing Apparalang, saya kembali ke guest house. Hari ini sangat melelahkan, diawali drama kehilangan kunci motor yang benar-benar menguras tenaga, pikiran dan emosi. Setelah itu, perjalanan blusukan ke tebing apparalang juga melelahkan. Motor saya pun belum cukup istirahat hari ini. Maka, sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya, saya beristirahat sebentar untuk merebahkan badan.
Baca juga: Drama Pertama Jelajah Sulawesi, Kunci Motor Hilang di Jalan
Baca juga: Blusukan ke Tebing Apparalang, Tempat Tercantik di Tanjung Bira
Sebagai penutup hari, saya akan berkunjung ke 1 lagi destinasi wisata di Tanjung Bira. Ini adalah sebuah pantai indah dengan nama terkeren di dunia, pantai Bara namanya, ahaha..
Akses yang Buruk ke Pantai Bara
Motor kembali tertatih, melewati jalanan berkerikil.. Ah lagi-lagi jalanan di Bira bikin emosi.
Jalanan ke pantai bara sepi. Pemukiman penduduk tidak padat dan beberapa kali melewati area kebun penduduk. Tapi, di sini masih terdapat cukup banyak penginapan, mungkin cocok buat mereka yang menginginkan ketenangan. Hanya saja, kalau berjalan kaki, cukup jauh menuju keramaian di pusat Bira.
Berbekal GPS, akhirnya saya sampai di Pantai Bara.. Pantai ini masih berada di kawasan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba. Motor saya parkiran di samping sebuah resort. Seorang pemuda menghampiri.. “Parkir lima ribu mas”, ucapnya.
Tepat jam 4 sore saya sampai di Pantai Bara. Sudah jam segitu, tentu keindahan pantai sudah tak lagi terlihat optimal.. Mentari sudah mulai turun sehingga gradasi warna air laut tak lagi muncul seperti saat pagi sampai siang hari. Tak mengapa, yang penting saya sudah datang ke sini, menyapa pantai yang memiliki kesamaan nama dengan saya 🙂 ..
Anyway, kalau tak suka membaca, bisa langsung tonton aja videonya..
Sebetulnya kalau kalian di pantai bira, kalian bisa ke pantai bara ini dengan berjalan kaki menyusuri pantai karena memang lokasinya masih 1 garis pantai. Jaraknya juga lebih dekat dibandingkan melewati jalan utama yang harus memutar. Tapi, pastikan kondisi air sedang surut.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan
Pantai Bara cukup ramai sore itu. Beberapa pengunjung tampak bermain-main di pantai, terutama anak-anak kecil. Awalnya saya kira pantai ini merupakan pantai yang masih perawan, ternyata tidak. Sudah ada cukup banyak fasilitas di pantai ini.
Lalu, apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di Pantai Bara Bulukumba?
1. Bermain di pantai
Menurut saya, pantai bara lebih indah dari pantai bira.. Di sini, pohon-pohon kelapa melambai-lambaikan daunnya ke laut. Tebing-tebing karang yang tak terlalu tinggi memisahkannya dengan pantai bira. Pasirnya? putih dan selembut tepung.
2. Island Hoping dan snorkeling di Pulau Kambing dan Pulau Liukanglu
Kalau kamu ingin bermain snorkeling, sebaiknya kamu menyeberang ke pulau kambing dan pulau liukanglu yang berada di depan pantai bara. Saya tak sempat ke sana karena sudah sore.
Saya sempat bertanya kepada seorang pemilik boat tentang tarif ke pulau kambing dan pulau liukanglu. Untuk menuju ke dua pulau itu, tarif sewanya adalah sebesar Rp400.000 untuk one day trip. Saat angin kencang seperti di waktu kedatangan saya, penumpang maksimalnya hanya 5 orang. Tetapi saat angin sedang tenang, boat tersebut bisa dinaiki oleh 8 orang.
Kalau kamu ingin snorkeling di sana, kamu bisa menyewa alat snorkeling dengan tarif Rp25.000/alat. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa hubungi bapak pemiliki boat, Pak Yursi 082344964466.
Di antara pulau kambing dan pulau liukanglu, samar-samar terlihat pulau lain. Pulau yang jauh itu sudah masuk Kabupaten Kepulauan Selayar. Kepulauan Selayar sudah masuk ke dalam bucket list saya tetapi tidak untuk waktu dekat ini.
3. Bermain banana boat
Bagi pengunjung yang ingin bermain watersport, di Pantai Bara Tanjung Bira terdapat wahana banana boat. Hanya saja, saya tak tahu berapa tarifnya karena tak sempat menanyakan kepada penjual jasanya.
4. Bersantai di warung-warung tepi pantai
Kalau kamu mager, di sepanjang pantai terdapat banyak warung yang menjual kelapa muda. Cukup bersantai di warung itu sambil menyesap kelapa muda dan memandang indahnya pantai.
Semakin sore, warna air laut semakin pudar. Tak sampai 1 jam, saya pun mengakhiri kunjungan di Pantai Bara. Walaupun banyak yang lebih indah, tetapi jika dibandingkan dengan Pantai Bira, Pantai Bara ini lebih indah. Tetapi saya senang berada di sini, sebagai pecinta pantai, sebuah kebanggaan bisa bertemu dengan pantai yang memiliki nama yang sama dengan saya, Bara.. 🙂
Tiket masuk : free, hanya parkir motor Rp5.000.
P.S. Pantai Bara jauh dari Makassar, tepatnya di Kabupaten Bulukumba, sekitar 5 jam perjalanan dari Kota Makassar. Jadi kalau kalian berkunjung ke Makassar, jangan buru-buru memasukkan pantai bara ke dalam list tempat yang akan kalian kunjungi, kecuali kalian memang bertujuan ke Bulukumba juga 🙂

***
Traveler Paruh Waktu
Bung, postingan ini bener-bener bikin saya nostalgia. (Apalagi yang nulis pemiliknya sendiri hahahaha) Saya mampir ke Bara 2014 bulan September kayaknya. Naik motor matik boncengan sama kawan dari Makassar. Berangkat sore jam 3-4, sudah malam pas akhirnya sampai di Bara. Kita masuk lewat samping lapangan tenis, melewati beberapa rumah karaoke remang-remang, terus parkir motor di samping resor. Buka tenda di sana, bikin api unggun, bakar-bakar marshmallow, minum sarabba…. Pagi-pagi kaget sendiri lihat warna pasir dan lautnya yang aduhai. 😀
Makasih udah posting soal Pantai Bara, Bung.
Mungkin di masa depan pantai ini akan jadi private beach saya mas ahahah..
wuiiiih mantap juga yaaa,, bener2 bertualang euy sampai tidurnya juga camping.. pengalaman yang seru bgt sepertinya bung..
rumah karaoke remang2nya sebelah mana ya? kelewat nih, apa karena waktu itu sore jadi belum buka ya? ahaha..
walaupun belum pernah kesana, saya bisa merasakan indahnya pantai bara lewat tulisan mas nya.. thanks ya masss…
sama-sama mas 🙂
Cihuy, nama pantainya sama seperti nama mas Bara 😀 apa mungkin mama mas Bara terinspirasi dari nama pantai di sana? 😛 by the way, mas Bara bilang kalau sudah jam 4, warnanya jadi nggak bagus buat di-foto, terus menurut mas, kira-kira bagusnya kalau mau foto pemandangan alam jam berapa? 😀 ohya kalau dilihat-lihat, pasir pantainya bagus juga, saya suka pasir putih soalnya 😀
mungkin pantai di sana yang terinspirasi dari namaku ahahaha..
Pantai2 yg warna lautnya aduhai tu bakal keluar warna the bestnya kira2 jam 9an sampai siang hari mbak,, kalau udah menuju sore itu warna kontrasnya udah mulai pudar..
Mungkin ibunya mas bara memang mengambil nama bara dari pantai ini mas…hehhee
Sudah jam 4 sore, sebentar lagi menikmati senja. Langsung mendadak jadi anak indie 😀
Sebetulanya kalau datang pagi bisa ke pantai kambing dan pulau liukanglu. Apalagi kalau ramai-ramai bisa cukup terjangkau pas sewa boatnya. Yaa semoga bisa balik ke sana lagi mas
pantai ini yg mungkin niru namaku wkwkwk..
iyaa, kalau ke pulau kambing atau pulau liukanglu itu bisa snorkeling di sana.. sygnya sendirian juga sih,, jadi jatuhnya mahal sewa boatnya..
Suatu kebetulan yang sangat unik …, Nama pantai dan nama pemilik blog Travelet Paruh Waktu bisa samaaa …
Berasa jadi pulau pribadi ya saat berada disana
di masa depan bakal jadi private beach ku itu mas hahaha..
Cantiknyaaa..
Paling seneng kalo liat pantai-pantai di luar jawa. Bersih-bersih gak kaya di jawa. Pantainya banyak sampahnya -___-‘
buat pecinta pantai, luar jawa tu surga bgt, apalagi tengah ke timur beeeuh..
pantainya bsa masih bersih gtu ya mas hehe. keren
iyaa, bersih-bersih di sulawesi pantainya..
Bang Bara di Pantai Bara, membaca kisahnya jadi membara-bara.
private beach ku ini wkwk