Pantai Batu Kalang, “Belitung” di Sumatera Barat

Bila ditanya tentang pantai cantik dengan kumpulan batuan raksasa, mungkin hampir semua traveler akan menjawab “Belitung!!”. Ya, 100% correct!! Tapi, tahukah kalian? Ternyata bukan hanya Belitung yang mempunyai pantai dengan keindahan seperti itu. Datanglah ke Sumatera Barat, dan kalian bisa menemukan kembarannya pantai-pantai di Belitung, yakni Pantai Batu Kalang.

Pantai batu kalang tersembunyi di balik bebatuan yang sebagian besar berwarna terang kekuningan dengan berbagai ukuran, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Batuan tersebut ada yang berserakan di pantai, ada juga yang bertumpuk. Di sekelilingnya, pasir putih yang halus siap memanjakan kaki telanjang menelusuri pantai. Air laut yang jernih pun tak mau kalah memberikan perannya sebagi pemikat para wisatawan. Langit yang siang itu cerah membiru melengkapi kesempurnaan lukisan alam yang tersaji di depan mata.

Lama enggak main ke pantai membuat kerinduan akan suasana pantai semakin menyeruak. Maka kala itu di penghujung Oktober 2016, saya dan Ayu -istri sekaligus partner traveling-, mengemas barang-barang untuk jalan-jalan menuju pantai yang dekat dari Kota Padang.

Pilihan kami waktu itu adalah Pantai Batu Kalang yang berlokasi di Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan yang bersebelahan langsung dengan Kota Padang. Lokasinya sangat berdekatan dengan Puncak Mandeh.

Jarak dari Kota Padang sampai dengan Pantai Batu Kalang kira-kira sekitar 50an km. Jarak tersebut dapat ditempuh dengan waktu normal antara 1-1,5 jam perjalanan.

Setengah perjalanan menuju Batu Kalang searah dengan ke Sungai Pisang (pintu gerbang terdekat dari Pulau Pasumpahan, dll). Perjalanan ke sana relatif mudah. Mudah dideteksi oleh google maps, terdapat papan penunjuk jalan di simpang tiga, dan sebagian besar jalannya besar dan bagus.

Dari tugu simpang tiga, perjalanan dilanjutkan ke arah kanan. Dari sini, kira-kira 1-2 km lagi kita akan sampai di Pantai Batu Kalang. Namun jalanan di sini cukup sempit dan rusak di beberapa titik.

Bakal nyasar gak di sini? Tenang aja, di jalan ini terdapat papan penunjuk menuju Pantai Batu Kalang, TPI Carocok, dan Puncak Mandeh. Ambil jalan lurus untuk menuju Pantai Batu Kalang. Di sini jalanan semakin rusak, tapi tenang, hanya beberapa ratus meter saja kok. Lurus terus ikuti jalan, sampailah di parkiran pantai tujuan setelah melewati sebuah jembatan kecil.

Gak ada biaya tiket masuk di sini, hanya biaya parkir saja.. Saya memberikan Rp5.000 untuk parkir mobil kepada abang tukang parkir. Kalau motor mungkin sekitar 2 ribu rupiah saja.

kios-kios penjual makanan di sekitar parkiran

Alangkah kagetnya saya begitu mata memandang ke objek di depan mata. Saya bingung. “Lho kok gini ya?? Mana batu-batuan besarnya?? Kok beda banget sih sama gambar-gambar yang saya lihat di galeri instagram???”. Di depan mata, hanya ada pantai berpasir luas dengan kursi-kursi dan warung-warung penjaja makanan di tepiannya, mirip-mirip sama Pantai Padang.

Malu bertanya sesat di jalan. Pepatah yang tepat menggambarkan kondisi saat itu. Saya pun bertanya perihal bebatuan tersebut kepada salah satu penjaja makanan sambil membeli beberapa snack. Ternyata, untuk menuju ke pantai berbatu tersebut, kami harus berjalan kaki lagi beberapa ratus meter. Baguslah, ternyata enggak nyasar..

Semakin banyak langkah kaki, semakin jauh meninggalkan jejeran warung penjaja makanan, dan semakin terlihat batuan berukuran jumbo. Oh ternyata itu. Langkah semakin kami percepat agar cepat sampai ke tempat tujuan.

“Waduh!!” Ternyata jalan menuju ke balik batuan pertama tertutup air laut.. Kami coba lewati, tingginya hampir selutut, tapi deburan ombaknya cukup mengganggu sehingga membasahi celana pendek saya. Sedangkan jalan lain menuju kesana harus melewati bukit dan agak memutar. Mungkin air laut memang lagi pasang. Baiklah, lewat pantai saja.. Setelah melewati batu pertama, barulah ada jalan pasir yang mudah dilewati.

pantai batu kalang
Mirip dengan pantai-pantai di Belitung

Begitu mata menangkap apa yang tersuguh di depan mata, seketika hati kecil saya berkata “Waaaa keren!!”. Saya belum pernah ke Belitung dan belum pernah melihat pantai dengan banyak batuan besar seperti ini sebelumnya. Sehingga datang ke Pantai Batu Kalang ini merupakan salah satu pengalaman tak terlupakan buat saya. Saya udah mendatangi banyak pantai dengan beragam keunikan, dan ini pertama buat saya untuk kategori pantai dengan bebatuan besar.

pantai batu kalang
cantiknya pantai batu kalang sumbar dengan batuan granit

Bebatuan di pantai batu kalang mempunyai ukuran beragam. Sebagiannya bertumpuk sehingga menambah keunikan tempat ini. Pasirnya, seperti yang terlihat di foto, bersih banget, dan halus banget tentunya. Rasanya pengen banget guling-guling di atas pasir dan main air laut, tapi gak bawa peralatan bebersih.. Hmm.. baiklah..

pantai batu kalang
Traveler Paruh Waktu di pantai batu kalang sumbar

Terus menyusuri pantai, terlihat beberapa orang telah mendahului kami berkunjung ke pantai batu kalang hari itu. Beberapa sibuk berfoto, beberapa duduk di batu sambil menikmati keindahan yang tersaji di depan mata. Sebuah kedai makanan juga berdiri diantara bebatuan besar ini, beberapa pengunjung terlihat beristirahat dan melindungi kulit dari sengatan matahari yang memang cukup terik siang itu.

Banyak spot bagus untuk foto sehingga sebentar-sebentar, kaki ini menghentikan langkah untuk mengambil foto Ayu. Ayu suka banget difoto, sehingga saya cukup kerepotan kalau jalan-jalan berdua dengan dia. Kadang muka saya tampak masam memperlihatkan kebetean saya karena seringnya Ayu minta difotoin.. Haha.. Tapi gpp, yang penting Ayu senang.

Sedangkan kalau pergi rame-rame dengan teman sekelas Ayu di kampus, saya bisa fokus menikmati pemandangan karena Ayu lebih memilih difoto pake kamera temennya yang emang hasilnya lebih bagus dari kamera kami hahaha…

pantai batu kalang
pantai batu kalang sumbar

Pantai dan batuan di sini agak tersembunyi karena dibatasi bukit kecil penuh pepohonan. Pohon perdu banyak tumbuh di batas pantai ini, beberapa pohon kelapa terlihat menjulang tinggi, sedangkan agak jauh ke pantai terdapat beberapa pohon bakau, menjadikan flora di pantai ini semakin beragam. Di kejauhan, tampak sisi lain pulau Sumatera dengan kontur bukit dan penuh dengan pepohonan.

pantai batu kalang
pantai indah di kawasan mandeh

Semakin jauh berjalan, batu-batunya semakin kecil tapi banyak berserakan di pasir. Tapi kalau masalah kerennya, tetep keren kok buat dijadiin background foto.

Pemandangan yang berbeda berada di balik batuan besar terakhir di pantai ini. Di sisi lain tersebut, tidak terdapat bebatuan. Polos, hanya pasir putih yang memanjang dengan batas pohon-pohon perdu.

Namun, bila dilihat ke arah semak belukar, ternyata bebatuan tersebut masih ada, berada menjorok cukup jauh dari pasir dan dikelilingi rumput ilalang dan pepohonan. Di sini juga masih terdapat beberapa kios makanan, tetapi saat itu sedang kosong ditinggalkan pemiliknya, mungkin karena kurang laku soalnya di sini sepi.

sisi lain pantai batu kalang
sisi lain pantai batu kalang

Pantai berpasir di sini sepi, karena memang suguhan puncak keindahan pantai ini ada pada batu-batuan besarnya. Pantai berpasir yang sepi ini hanyalah bonus. Malah sepertinya dibandingkan pantai berbatu pun, para wisatawan lebih memilih bersantai di lokasi awal dekat parkir di mana banyak terdapat kios-kios penjual makanan dan minuman, dan kursi-kursi untuk bersantai.

Sedangkan saya sendiri lebih menyukai keindahan visual yang memanjakan mata dibanding harus duduk bengong di area dekat parkir, yang pemandangannya notabene biasa aja. Biarlah itu menjadi menu penutup saja.

Saya berjalan menelusuri pantai berpasir tersebut, penasaran akan apa yang tersedia di ujung perjalanan. Karena dari kejauhan terlihat ada bebatuan lagi seperti di awal tadi.

Semakin mendekat, ternyata memang ada spot lain yang menawarkan batu-batuan besar. Tapi memang tidak sebesar di spot awal tadi. Di sini benar-benar sepi, tak terlihat satu pun wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Serem juga, pikir saya. Saya pun buru-buru melangkahkan kaki menjauhi tempat ini dan kembali ke Ayu yang menunggu di spot batu-batu besar pertama.

ujung pantai batu kalang
ujung pantai batu kalang sumbar

Keringat semakin mengucur di bawah terik matahari, kerongkongan semakin kering, membutuhkan asupan minuman yang menyegarkan. Sedangkan air di botol minuman yang kami bawa pun telah habis. Saya lalu memutuskan menyudahi kunjungan kami di Pantai Batu Kalang untuk kali ini.

Namun sebelum benar-benar meninggalkan tempat ini, ada baiknya kita mampir di kedai-kedai makanan yang berada di sekitar area parkir. Biaya masuk pantai indah ini gratis, maka berbagilah rejeki ke para pedagang sehingga pantai ini tetap mempunyai fasilitas yang cukup untuk para pejalan. Kaki pun segera melangkah menuju pusat keramaian di area pantai dekat parkiran.

pantai batu kalang

“2 kelapa muda ya bu, pake es”.. Es kelapa muda merupakan pilihan paling sempurna untuk mengakhiri petualangan di pantai ini. “Sruuuuup,, aaaaaaah”. Nikmat yang engga ada duanya di kondisi seperti ini 😀 😀 .. Terik matahari, angin sepoi-sepoi, deburan suara ombak, halusnya pasir putih, es kelapa muda, dan kamu, kekasih hati 🙂 🙂


Berkunjung 2016

-Traveler Paruh Waktu-

Travel Blogger Indonesia. Traveler Paruh Waktu. 100% sundanese. ASN pengagum Ibu Pertiwi, terutama akan keindahan alamnya. Suka bertualang, suka bercerita, suka membuat video.

Related Posts

18 Responses

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.