Pulau Bali mungkin adalah tempat paling didambakan untuk dikunjungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, atau bahkan dunia. Bicara tentang alamnya, Bali menawarkan banyak keindahan, terutama akan ombak besar dan pantainya, yang merupakan surga bagi para pecinta pantai dan selancar. Bicara tentang budayanya, tentu Bali juga sangat kaya akan budaya, yang sangat melekat dalam kehidupan masyarakatnya. Budaya yang sangat khas, yang sangat berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Bicara tentang gadisnya, beuuh jangan ditanya, perempuan Bali selalu menarik 🙂
Sampai umur 28, 2 kali sudah saya menjejakkan kaki di Pulau Bali, Pulau Dewata. Yang pertama saat saya masih kelas 3 SMA dalam rangka study tour sekolah.. Sedangkan kedatangan kedua bersama dengan Ayu 4 tahun silam..
Kunjungan Pertama
Walaupun saat itu waktu kunjungan ke berbagai tempat di Pulau Bali sangat dibatasi, namun cukup memberikan kesan mendalam akan indahnya pulau dewata ini. Bedugul, pantai kuta, pertunjukan tari-tarian, pasar sukowati, nusa dua, tanah lot, dan sangeh adalah beberapa yang saya ingat dari kunjungan pertama saya.
Tapi yang paling memorable dari study tour ini adalah kisah-kisah horor yang dialami teman-teman saya selama di Pulau Bali dan di perjalanan pulang, salah satunya ketika Septri teriak-teriak ketakutan karena sepanjang jalan melihat banyak penampakan di daerah Situbondo. Dari pengakuannya, doi punya indra keenam.. Lah kok jadi cerita horor yaaa?? Skip skip :V :V ..
Kunjungan Kedua
Oktober 2013, saya bertolak menuju Bali dari Kupang, sedangkan Ayu dari Mamuju. Kami berdua menghadiri undangan nikahan Blidek dan Mbok Diah. Moment ini juga kami manfaatkan sekaligus photoshoot prewedding karena 2 bulan kemudian saya dan Ayu akan menyusul mereka ke jenjang hubungan yang lebih serius. Ya gini lah nasib orang LDR, kalau mau ketemu, lebih baik kalau dibarengin kegiatan lain, 😀 ..
Kami menginap di jalan Poppies Lane. Letaknya strategis karena berada di antara Kuta dan Legian. Mau sekadar nikmatin pantai, atau surfing, dan clubbing, semua dekat dari sini..
Di daerah ini banyak banget penginapan mulai dari yang murah meriah kelas backpacker sampai hotel mahal. Ke Beachwalk shopping center juga cukup jalan kaki. Di kanan kiri jalan banyak terdapat para penjual souvenir khas Bali. Jalanan memang kecil, tapi suasananya sangat rame.
Gak usah khawatir soal makanan karena disini juga bejibun kedai makanan, mulai dari yang halal sampai haram 😀 … Mau nyari rental mobil atau motor juga banyak… Pokoknya daerah ini all in one deh..
Untuk transportasi selama di Bali, kami menyewa motor dengan tarif yang ditawarkan 50k / hari ( 2013). Kebetulan di tempat kami menginap juga sekaligus tempat penyewaan motor. Setelah nego, harga perharinya jadi 40k. Helm udah disediakan 2 buah, yaaa walaupun kondisinya memprihatinkan 🙁 .. Tinggal isi bensin, cus kemana aja…
Riding di Bali sangat menyenangkan, jalannya bagus dan mulus, sangat berbeda dibandingkan kondisi jalan di sebagian besar Sumatera. Perjalanan enggak pernah membosankan di Bali. Terlebih, hampir semua tempat hits udah dapat terlacak via google maps.. Selama beberapa hari di Bali, kemana-kemana kami selalu mengandalkan Gmaps dan selalu sampai.
Selepas kondangan ke Blidek, kami gabung bersama temen-temen buat jalan ke Nusa Dua, ya sekedar untuk santai, duduk-duduk, dan berfoto..
Keesokan harinya, dengan mengendarai sepeda motor,, saya dan Ayu mulai menyusuri eksotisme Bali bermodal GPS.. Pantai Blue Point dan Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi tujuan pertama kami. Dilanjutkan bertemu Aizhar buat foto prewedding di Tanah Lot, Hutan Mangrove, dan Pantai Dreamland.
Pantai Blue Point
Bagi para peselancar, pantai ini merupakan salah satu surga di Bali, ombaknya besar dan menantang. Bagi yang tidak suka selancar, pantai ini tetap menarik karena keindahannya.
Saya hanya bisa mupeng melihat para surfer mengendalikan papan selancar sambil menyeimbangkan badannya dan meliuk-liuk menghindari hantaman ombak. Ah,, pengen banget bisa selancar, tapiiiii ,, takut :V :V …
It’s oke lah, keindahan pantainya masih bisa dinikmati. Sayang matahari mulai bergerak ke atas kepala sehingga pantai tak lagi mampu menunjukkan keindahan maksimalnya..
Terdapat tebing karang yang besar yang sela-selanya menjadi semacam goa.. Dari titik inilah para peselancar mulai mencari spot ombak terbaik. Di sini juga para wisatawan berdecak kagum akan keindahannya. Segera lah ke sini saat air surut…
Fasilitas pendukung di sini lumayan lengkap juga. Banyak warung makanan dan minuman, tempat sewa alat surfing, dan jasa foto untuk mengabadikan momen kalian dalam berselancar..
Garuda Wisnu Kencana
GWK adalah sebuah taman budaya yang menunjukkan identitas Bali sebagai pulau dewata. GWK berlokasi di Ungasan, Kabupaten Badung. Terdapat 2 patung berukuran raksasa yaitu patung Dewa Wisnu dan Garuda. Patung tersebut rencananya akan disatukan dan memiliki tinggi 123 meter dengan sayap garuda sepanjang 64 meter. Saat ini, tinggi patung Dewa Wisnu baru 23 meter dan sang Garuda belum memiliki sayap.
Pembuatan taman ini terinspirasi dari kisah Dewa Wisnu dengan seekor burung garuda yang menjadi kendaraanya, seperti yang disampaikan oleh tempatwisatadibali.id.
“ide tentang patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) diambil dari kisah Pengorbanan, Keberanian, dan Kehormatan sang Garuda. atas tindakannya itu ia lalu diberi kehormatan oleh Dewa Wisnu sebagai kendaraannya, diangkat derajatnya menjadi Dewa, Hidup Abadi dan diangkat menjadi raja dari semua burung di muka bumi.”
Selain 2 patung utama tersebut, juga terdapat patung-patung yang lebih kecil yang akan menyambut kita sejak di pintu masuk garuda wisnu kencana.
Setelah memasuki area ini, tanah yang lapang seluas 60 hektar dengan rerumputan hijau akan menyambut kita dengan bukit-bukit kapur hasil pengerukan yang berdiri kokoh dan megah di sepanjang jalan menuju patung garuda.
Area ini sangat ramai pengunjung. Sangat susah untuk mendapatkan foto bagus karena ramainya..
Tanah Lot
Hari itu, perjalanan selanjutnya adalah menuju tanah lot.. Di sini akan dimulai sesi photoshot prewedding saya dan Ayu.. Aizhar, adik kelas saya di kampus yang ditempatkan kerja di Bali bersedia untuk melakukan pengambilan gambar..
Perjalanan lumayan panjang dari GWK ke Tanah Lot. Di sana Aizhar sudah menunggu.
Tanah Lot berlokasi di Tabanan. Tanah Lot merupakan salah satu ikon wisata Bali karena keunikannya yaitu sebuah pura yang berada di atas batuan karang. Pesonanya tersohor ke seluruh penjuru dunia sejak lama.
Seperti biasa, Tanah Lot selalu ramai.. Dan kami harus menunggu moment yang tepat agar bisa menghasilkan gambar tanpa ada photo bombing di belakang 😀 ..
Area Tanah Lot cukup luas, tapi paling populer tetep pura yang berada di atas pulau karang, yang bisa didatangi kala air laut surut.. Lokasi kedua yang cukup ramai adalah pura lain tak jauh darinya, yang berada di atas tebing di sebuah karang yang bolong di bawahnya, dinamakan Pura Batu Bolong.
Di area tanah lot, banyak terdapat toko souvenir yang berada di sepanjang jalan, di kanan dan kiri menuju ke laut.. Kalau lapar, tenang saja, di sini juga banyak terdapat penjual makanan.
Ini kali kedua saya ke Tanah Lot, pertama kali saat study tour SMA dulu. Saya lupa detail perbedaannya dengan kala pertama datang. Satu yang pasti,, tempat ini tak pernah sepi..
Ekowisata Hutan Mangrove
Setelah dari Tanah Lot, perjalanan dilanjutkan ke hutan mangrove yang terletak di Denpasar.. Ya, selayaknya hutan mangrove di tempat lain, pejalan kaki difasilitasi jalan dari kayu di atas rawa.
Hutan mangrove di sini lumayan luas, namun wisatawan tak seramai tempat lain di Bali.. Sesekali terlihat kehidupan liar seperti gerombolan ikan, berbagai jenis burung, dan kalau beruntung bisa lihat biawak liar.. i love wild life..
Pantai Dreamland
Lokasi terakhir yang kami kunjungi adalah pantai dreamland.. pantai yang sangat indah dengan sejuta pesonanya..
Dinamakan dreamland, karena dulunya pantai yang berada di daerah Pecatu ini merupakan sebuah mega proyek wisata dan perumahan yang super mewah. Banyak warga yang berharap proyek tersebut berhasil sehingga mampu memperbaiki nasib masyarakat di sekitar daerah itu. Namun impian tinggal impian, karena proyek tersebut akhirnya terbengkalai.. Inilah kenapa dinamakan dreamland / tanah impian.
Pantai ini mempunyai ombak yang cukup besar dengan garis pantai yang panjang dan diselimuti pasir putih yang sangat lembut..
Wisatawan cukup banyak memadati pantai ini, baik lokal maupun mancanegara, namun terpusat di satu area.. Beberapa asik bersantai di pinggir pantai, yang lainnya berfoto, dan sebagian lagi bermain selancar..
Bila tak terlalu suka keramaian, bisa melipir ke area lain yang sepi namun tak kalah indah. Kami segera mencari spot yang bagus dan sepi untuk pengambilan foto.
Semburat senja semakin memancar, membuat suasana pantai semakin romantis.. Entah berapa banyak foto yang telah diambil..
Semakin senja, semakin indah foto yang dihasilkan.. Ahh, sesi pemotretan di pantai ini adalah favorit saya.. Akhirnya matahari turun ke peraduannya, hari sudah mulai gelap. Kami pun bergegas meninggalkan pantai indah ini..
Masih banyak banget tempat eksotis di Pulau Bali yang ingin kami singgahi, tapi sayang waktu selalu menjadi pembatas. Luas pulau Bali boleh kecil, tapi pesona dan keindahannya tiada berujung.
Definitely will come back again and come back again.
“Terimakasih Baliku, untuk budaya dan alammu. Terimakasih untuk cantik gadismu dan kerasnya arak balimu” -Slank-
Berkunjung 2013
-Traveler Paruh Waktu-
Setuju sih mas, dan gegara pesonanya itu saya move ke Bali, ga kerasa udh hampir 2 tahun disini.
Wah asiknya,,, pengen bgt tinggal di Bali.. semoga suatu saat bisa.. huhu..