Tempat yang Wajib Dikunjungi di Kendari Rekomendasi Traveler Paruh Waktu

Bicara tentang traveling ke Sulawesi Tenggara, biasanya para traveler langsung menuju Wakatobi atau Labengki tanpa explore ibukota provinsinya lebih jauh. Biasanya, Kota Kendari hanya dijadikan sarana transit sesaat sebelum menuju ke destina utama yang dituju. Tapi, apa salahnya sebaiknya kita juga menjelajah Wisata Kendari lebih jauh untuk menambah pengetahuan dan pengalaman traveling kita.

Ingat! Kendari adalah ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jadi di sini saya enggak akan membahas Wakatobi, Labengki, Pulau Buton, Sungai Tamborasi dan lainnya. Tempat-tempat itu berada di Sulawesi Tenggara tapi bukan di Kota Kendari. Biasakan untuk membedakan ibu kota provinsi dan keseluruhan provinsinya ya guys πŸ˜€ ..

Jadi, postingan ini khusus untuk tempat-tempat yang memang ada di dalam ibukota provinsi Sultra. Nah apa aja wisata Kendari rekomendasi Traveler Paruh Waktu yang pernah saya kunjungi? Check it out…

1. Masjid Terapung Al-alam

Tak hanya Palu yang memiliki masjid terapung, ternyata Kota Kendari pun memilikinya. Masjid terapung di Kota ini diberi nama Masjid Al-Alam. Lokasinya berada di teluk Kendari.

wisata kendari masjid terapung kendari
wisata kendari masjid terapung kendari

Untuk menuju ke masjid ini, kita harus melewati hutan mangrove dan kemudian menelusuri jalanan yang membelah lautan. Letaknya masjidnya lumayan jauh dari daratan utama. Saat pasang, air laut memenuhi sisi kanan dan kiri jalannya. Namun saat surut, di sisi kiri dan kanan jalanan tampak seperti rawa.

Saat datang ke sini, kita tak hanya disuguhi oleh arsitektur unik yang berada di tengah lautan. Namun, kita juga dapat melihat kehidupan berbagai jenis fauna yang mendiami kawasan ini. Sebut saja beragam ikan dan krustacea, biawak, dan beragam burung laut.

masjid terapung kendari
masjid terapung kendari

Masjid ini nggak selalu terlihat terapung. Saat air surut, kita dapat melihat tiang-tiang penopang masjid ini di setiap sudutnya. Tapi saat air sedang pasang-pasangnya, masjid ini akan terlihat terapung di atas air.

Bangunannya sendiri cukup unik dan megah. Kabarnya, kubah masjid ini dipesan dan didatangkan dari Jerman. Sedangkan menara di keempat sisinya terinspirasi dari desain hotel terkenal di timur tengah sana, hotel Burj Al Arab.

2. Tugu Religi

Tugu Persatuan MTQ, begitulah nama dari bangunan ini awalnya disematkan. Dinamakan demikian karena lahan tempat dibangunnya gedung ini pernah dijadikan lokasi acara MTQ Nasional ke-21 tahun 2006. Bangunan ini juga terkenal dengan nama Menara MTQ Kendari. Terakhir, namanya diubah menjadi Tugu Religi.

Bangunan ini menjulang tinggi di pusat kota, dekat dengan kantor pemerintahan. Bangunan ini dapat terlihat dari beberapa sudut kota, menjadikannya sebagai ikon dari kota ini. Apalagi, tiap malam tertentu, banyak lampu yang menyinari tugu ini, sehingga cocok dijadikan sebagai ikon kota.

wisata kendari tugu religi
tugu religi

Sebenarnya, menara ini bisa dinaiki sampai ke puncaknya. Dari atas, kita dapat melihat view sekeliling Kota Kendari. Tapi sayang, pas saya datang, pintunya terkunci. Suasana juga sepi, hanya terlihat beberapa orang yang sedang olahraga. Justru yang ramai adalah di sekeliling tugu ini dimana banyak penjual makanan dan minuman, baik makanan berat atau pun cemilan kekinian.

Baca juga : Jelajah Pulau Sulawesi Naik Motor

Datang ke sini paling tepat pagi atau sore untuk berolahraga, atau bisa juga malam hari untuk nongkrong di kedai-kedai makanan sekitar tugu.

3. Pulau Bungkutoko

Nah,, pulau bungkutoko ini adalah pulau yang unik. Jaraknya cuma selemparan batu dari daratan Sulawesi. Iya, literally selemparan batu. Pulau ini deket banget dari pulau sulawesi, dan yang menyatukannya hanyalah jembatan sepanjang jembatan sungai. Jadi ya berasanya cuma kaya ngelewatin sungai aja gitu. Terdapat 2 jembatan di 2 ujung pulaunya.

pulau bungkutoko

Pulau ini bukanlah pulau kosong, areanya juga cukup luas. Di pulau ini ada pemukiman penduduk dan yang cukup menarik adalah adanya fasilitas mangrove trekking. Di kota ini keberadaan hutan mangrove cukup banyak, bagus untuk pencegahan abrasi.

4. Pantai Nambo

Ada satu pantai objek wisata di dekat jembatan sebelah selatan menuju pulau bungkutoko. Lokasi pantainya berada di daratan Sulawesi, namanya pantai nambo.

pantai nambo
pantai nambo

Secara keindahan, pantai nambo bukanlah jenis pantai dengan warna laut yang ngejreng yang asik buat foto-foto. Pantai ini lebih cocok didatangi bersama keluarga. Ada pondok-pondok untuk beristirahat, penjual makanan, bahkan kolam renang. Walaupun warna lautnya kurang bergradasi, tapi pasirnya masih cukup bagus untuk dijadikan sarana bermain anak-anak.

5. Teluk Kendari

Wisata Kendari lainnya yang bisa dikunjungi adalah teluk kendari. Are teluk ini cukup luas, bahkan Masjid terapung pun lokasinya berada di teluk ini. Datanglah ke jalan Ir. H. Alala untuk menikmati pemandangan teluk ini. Bila ke pulau bungkutoko dirasa terlalu jauh untuk menikmati mangrove trekking, datang saja ke teluk kendari. Di sini terdapat taman bakau.

Pesona lain teluk kendari adalah banyaknya tenda-tenda penjual makanan dan minuman kala malam tiba. Datang ke sini malam-malam sambil menikmati saraba, minuman khas kendari, adalah waktu yang paling tepat.


Itulah 5 lokasi tempat wisata Kendari yang bisa dikunjungi versi Traveler Paruh Waktu. Ada rekomendasi lain? Tulis di kolom komentar.


Berkunjung Januari 2019

Traveler Paruh Waktu

 

 

 

Travel Blogger Indonesia. Traveler Paruh Waktu. 100% sundanese. ASN pengagum Ibu Pertiwi, terutama akan keindahan alamnya. Suka bertualang, suka bercerita, suka membuat video.

Related Posts

12 Responses
  1. daerah timur indonesia itu blm ada yg aku datangin :). eh makasar masuk timur ato ga yaaa. cuma itu doang yg pernah :D.

    kendari sekedar tau aja kalo ada kota dgn nama ini. tp samasekali buta wisatanya :). aku suka liat tugu religinya..baguuus.. kayak futuristik gitu modelnya.. :).

    minuman saraba itu ada banyak di daerah timur kayaknya yaa.. soalnya aku pernah dgr minuman ini di ambon ama ternate juga

    1. Makassar kalau secara lokasi sih ada di tengah2 sih, hehe..

      Iya rugu religinya futuristik, tapi kurang terawat, kalau diliat dari dekat keliatan banyak coretan2 dan rusak2..

      saraba sebenernya dari makassar, tapi karena orang bugis tersebar di indonesia tengah sampai ke timur, jadi minuman ini emang bisa ditemukan di banyak tempat di sulawesi bahkan sampai ke daerah timur juga..

  2. Baca-baca tulisan tentang Kendari begini bikin keinget masa-masa tinggal di kota ini dulu selama beberapa tahun. Dulu nyaris ga kedengeran gaungnya ini kota (ketimbang kota-kota lain di Sulawesi). Listrik bisa diitung nyalanya berapa kali (bukan matinya berapa kali). Tapi dalam beberapa tahun pembangunannya pesat banget. Jadi ingat dulu pertama kali mall dibuka di sini, ruame banget karena masyarakat pada berjubel pengen ngeliat langsung hehe.

    Untuk di dalam kota Kendari sendiri memang objek wisatanya ga terlalu banyak. Kalau pantai ada pantai Nambo, Batugong, dan Toronipa (kayanya Toronipa udah di luar kendari sih ya).
    Tapi untuk luar Kendari cukup banyak pilihan objek wisata alamnya, mulai dari pantai, kuliner, danau, sampai Taman Nasional Rawa Aopa yang menjual padang rumput dan rusanya. Dan bener banget sih kalau ke Kendari mesti nyoba Sinongginya yang khas!

    1. wah tahun berapa sampai tahun berapa di sana?? memang sih kota ini dibanding kota-kota lainnya di Sulawesi seperti β€œtenggelam”, sama kaya Bengkulu di Sumatera..
      Kalau udah keluar dari Kota Kendarinya memang banyak wisata yang keren, tapi sayangnya terpencar, beda-beda arah mata anginnya … Taman Nasional Rawa Aopa itu yang ada anoanya ya? pgn bgt liat anoa tapi gak kesampaian..
      pasti banyak kenangan ya di Kendari??

      1. Saya dulu cabut dari sana sekitar 2015, Mas. Iya, kotanya kaya kurang keekspos gitu dibanding kota-kota lain di SUlawesi.
        Karena terpencar-pencar gitu jadinya agak susah kalau mau eksplor semua ya, jadi harus milih mau ke mana dulu.

        Rawa Aopa itu terkenal sama view padang rumputnya, vegetasi burung, rusa, dan anoanya juga. Tapi kayanya susah sekali ngeliat anoa secara langsung karena katanya udah langka banget.

        Kendari mengajarkan saya banyak hal, Mas. Bahwa PR Indonesia soal pemerataan masih panjang, bahwa Timur tak selalu bermakna seram, bahwa negara kita ini luar biasa luasnya, juga bahwa orang-orang di daerah Timur sana pada hakikatnya sama seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya; ramah-ramah.

        Ah, good old times! πŸ™‚

        1. belum terlalu lama yaa,, padahal tahun 2011 aja di Kupang udah ada mall tapi ya gitu, basic bgt πŸ˜€ ..

          iya sih, anoa udah langka bgt, padahal saya paling penasaran sama anoa di sulawesi ini, pgn bgt liat langsung di alam liar..

          Jangankan Indonesia Timur da,, di Mentawai aja tertinggal bgt, terutama di Siberut.. Rasa2nya lebih pelosok dibanding NTT..

          btw saya pun “lulusan” Indonesia Timur,, dulu stay 2 tahun di Kupang (2011-2013).. orang sana memang ramah-ramah, di desa2nya, anak2 SD menyapa saya dengan ramahnya..

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.