Bukittinggi adalah tujuan utama wisata di Sumatera Barat. Tempat iconic yang “lo belum ke Sumbar kalau belum ke Bukittinggi”. Kalau kamu tahunya daya tarik Bukittinggi cuma Jam Gadang, kamu salah besar bro.. Bukittinggi lebih dari sekedar jam gadang. Di Bukittinggi (dan sekitarnya) banyak tempat-tempat yang wajib kamu datangi saat berkunjung ke sana. Mau tauu apa ajaa? Lanjuuut brooo.. 😀
Setelah beberapa kali menunda jalan-jalan ke Bukittinggi, akhirnya weekend itu saya dan Ayu memutuskan untuk berangkat. Jarak Padang – Bukittinggi hanya sekitar 100km. Tapi saat weekend atau hari libur, jalanan biasanya padat. Maklum, Bukittinggi ini “Bogornya Sumbar”.. Tempat favorit para keluarga di Sumatera Barat dan sekitarnya untuk merefresh pikiran.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, akhirnya sampailah kami di kota Bukittinggi. Waaah ternyata sejuk, beda banget sama Padang yang panaaaas.. Tujuan pertama kami tentu saja Jam Gadang yang terkenal itu.. 😀 😀 …
Jam Gadang
Cerita perjalanan sebelumnya: Air Terjun Nyarai, Lebi Dari Sekedar Air Terjun (klik di sini)
Ternyata weekend bukanlah waktu yang tepat untuk mendapatkan foto-foto terbaik di Jam Gadang. Guess why? Rame beneeeer coooy.. Pengunjung banyaaak, penjual berbagai makanan dan barang juga banyaaak.
Jam Gadang yang sedari kecil melekat di ingatan karena sering muncul di mata pelajaran, akhirnya bisa saya saksikan langsung di depan mata. Tapi sayang cuma bisa diliat dari luar aja, padahal pengen tau di dalemnya kaya gimana..

Jam gadang (bahasa minang yang artinya jam besar) adalah sebuah menara dengan beberapa lantai yang tingginya 26 meter dan di bagian atas terdapat jam berukuran besar di setiap sisinya. Puncaknya dihiasi dengan atap yang bericirikan arsitektur minang, yakni bentuk gonjong.
Jam gadang merupakan bangunan peninggalan Belanda yang saat ini menjadi titik nol kota Bukittinggi.
Tempat kedua yang kami kunjungi adalah Taman Panorama..
Taman Panorama Ngarai Sianok
Ada apa aja di taman panorama ini?? Naaah,, taman panorama ini adalah sebuah taman kecil di tepi ngarai sianok yang dari sini kamu bisa melihat keindahan Ngarai Sianok , yaitu tebing-tebing yang tingginya sekitar 100m dan berdiri gagah sepanjang 15 km, di tengahnya mengalir sungai Batang Sianok..

Ngarai Sianok yang hijau semakin indah dengan background 2 gunung yang menjulang tinggi, yaitu gunung Singgalang dan gunung Marapi. Keindahannya akan memancar sempurna dikala hari sedang cerah.. Sayang waktu kami kesana langit sedang mendung 🙁 , tapi itu pun masih mampu membuat saya berdecak kagum akan keindahannya..

Lobang Jepang
Masih di lokasi taman panorama, ada 1 tempat lagi yang wajib kamu datengin di sini, yaitu Lobang Jepang. Lobang Jepang ini adalah sebuah terowongan di tepian ngarai sianok yang dibangun Jepang pada jaman penjajahan dengan mempekerjakan romusha.

Dahulu, Lobang Jepang Bukittinggi dijadikan tempat untuk menyimpan perbekalan tentara Jepang. Selain itu, di beberapa sudutnya terdapat penjara untuk para pribumi pejuang kemerdekaan.
Pada saat kami masuk ke goa ini, seketika saya membayangkan kejamnya pemerintah Jepang terhadap para romusha. Suasana di dalam goa sendiri agak-agak horor menurut saya.. hiii sereeem.. Coba deh kalau kamu kesini, perhatikan setiap sudut terowongan dengan seksama, 😀 ..

Hari mulai gelap dan kami pun segera mencari penginapan untuk bermalam. Di Bukittinggi penginapan banyak bro, mulai dari yang biasa sampai hotel berbintang, adaaa. Akhirnya kami dapet penginapan yang lokasinya dekat dengan jam gadang,, 250k untuk kamar standar 😀 … Setelah mandi dan makan malam, kami sempatkan lagi ke jam gadang. Wow kalau malem lebih indah ternyata, dan lebih rame lagi suasananya.. Udah macam alun-alun nih kalau di Jawa. Kelar foto-foto, kami balik ke hotel dan tidur.. Hoaaaam…

Benteng fort de kock
Keesokan paginya,, tujuan pertama kami adalah Benteng Fort de Kock.. cuma 5 menit pake mobil dari jam gadang. Awalnya saya membayangkan benteng-benteng macam di film-film kolosal barat,, atau minimal kaya benteng pendem di Cilacap.. Eh ternyata beda, bentengnya kecil doang, 😀 .. Tapi lokasinya emang strategis karena di puncak kota Bukittinggi yang bisa melihat sekeliling kota.

Sama seperti halnya jam gadang, benteng fort de kock juga merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Dinamakan fort de kock karena benteng ini dibangun pada masa ketika Hendrik Merkus de Kock menjadi wakil gubernur di Hindia Belanda. Seperti halnya benteng-benteng yang lain, benteng fort de Kock pun dibuat sebagai tempat pertahanan pasukan Belanda dari serangan pejuang-pejuang pribumi. Pada akhirnya, kawasan di sekitar benteng ini menjadi kota Fort de Kock dan sekarang dikenal dengan nama Bukittinggi. (Sumber: Wikipedia)

Di areal benteng ada berbagai jenis burung khas Sumatera, dan ada juga seekor siamang (primata khas Sumatera) yang bisa kita ajak main. Kalau mau liat lebih banyak hewan, di seberang benteng ada Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi yang dapat dijangkau dengan melewati Jembatan Limpapeh yang arsitekturnya “minang banget”. Jembatan sepanjang 90 meter dengan lebar 3,8 meer ini merupakan penghubung Benteng Fort de Kock dan Taman Margasatwa.

Salah satu keseruan di sini adalah kita bisa bercengkrama dengan seekor Siamang. Siamang ini diasuh sejak masih bayi oleh seorang pengasuh perempuan. Di masa remajanya sekarang, siamang ini suka bermain, mainan favoritnya adalah berayun diantara 2 tangan manusia 😀 .. Tapi hati-hati kalau main sama dia, terkadang nakal, suka gigit 😀 .. Saya yang penasaran pun mencoba bermain-main sama primata berukuran sedang ini, dan sempet kena gigit satu kali, tapi gak sakit sih, 😀 😀 .. Tapi seru kok seru.. Cobain aja kalau kalian kesini, hehe..

Janjang Koto Gadang
Setelah bermain-main dengan siamang, kami melanjutkan perjalanan menuju Janjang Koto Gadang, atau yang terkenal dengan nama Great Wall of Bukittinggi 😀 . Emang sih modelnya didesain mirip-mirip tembok besar di China,, tapi jangan bayangin segede dan sepanjang tembok China ya guys..

Untuk menuju kesini, kami harus berputar keluar kota Bukittinggi menuju wilayah Kabupaten Agam, yang ternyata belakangan saya baru tahu kalau kita bisa kesini lewat jalan dekat dengan Lobang Jepang. :hammer:..
Setelah menuruni ratusan (atau ribuan?) anak tangga, akhirnya saya dan Ayu sampai di ujung bawah yaitu sungai Batang Sianok. Well,, janjang koto gadang ini memang terletak persis di tebing ngarai sianok.

Puncak Lawang
Tujuan terakhir kami hari itu sebelum balik ke Padang adalah menuju Puncak Lawang di Danau Maninjau. Daerah ini udah masuk Kabupaten Agam tapi gak terlalu jauh kok dari Bukittinggi. Pada awalnya kami tersesat sampai tepi danau Maninjau dan harus menaklukan kelok 44.. Setelah bertanya ke warga sekitar, akhirnya sampai juga kami di Puncak Lawang.

Jalanan dari Bukittinggi ke sini bener-bener bagus bro, baik pemandangannya maupun kualitas aspalnya yang halus dan mulus… Ditambah lagi dengan medan yang naik turun sehingga jalanan pun berkelok-kelok menambah serunya melewati jalur ini. Jangan lupakan udara pegunungan yang segar yang siap memanjakan pernafasan kalian. Kalau kalian suka olahraga bersepeda, NTAPS banget jalurnya buat sepedaan.. Tapi harus hati-hati karena lebar jalan relatif sempit..

Sesampainya di puncak lawang, terlihat banyak kendaraan baik mobil maupun motor yang parkir. Waah rame banget ternyata dimari.. Selain pemandangan danau maninjau dan sekitarnya, di Puncak Lawang juga terdapat wahana outbond yang menantang, termasuk permainan paralayang…

Sayang sekali pas kami sampai di puncak lawang, kabut menutupi pemandangan danau maninjau.. Jadi kurang maksimal deh keindahannya, huwaaaaaa.. Tapi pemandangan di sekeliling puncak lawang yang indah sedikit mengobati kekecewaan tertutupnya view danau oleh kabut.. Setelah puas, kami kembali ke Bukittinggi sebelum bertolak ke Padang.
Naah, banyak kaaan wisata yang seru di sekitar Bukittinggi… Banyak wisata sejarah yang bisa kita gali, tak lupa keindahan alam ala Sumatera Barat pun siap memanjakan mata.. So, jangan ragu datang ke Sumbar ya.. Ayo #VisitSumbar 😀
——-
Berkunjung 2016
Traveler Paruh Waktu
waktu kesana cuma numpang lewat doank sih..
jadi belum sempat explore tempat lain selain di tengah kota.
*disitu sy merasa sedih*
wah sayang bgt ya udah kesana cuma numpang lewat
noted semuanya. kalau dapat kesempatan main ke Sumbar lagi. 🙂
semoga ada kesempatan ke Sumbar lagi
Jangan lupa makan itik lado mudo di ngarai
nah itu dia bang, lupaaaaa :'(
Penasaran sama lobang jepangnya, bisa jadi wisata mistis kalo malam hari y mas. Sereeem
siang hari aja kalau kesana sendiri serem kok haha..
Cocok buat lokasi uka-uka
Wow.. Keren sekali Bukittingi…
Sayang, baru sempat explore ke Kerinci aja untuk edisi Bhumi Sumatera..
semoga segera mengunjungi tempat2 lainnya di bumi sumatera gan..
Keren, sayang belum pernah ke sana…
yuk yuk yuk ke bukittinggi
Ga pernah bosen ke bukittinggi.. Trakhir ksana nginep di hotel the Hill, deket ama jam gadang dan strategis kemana2.. Yg aku suka sih sbnrnya kuliner di sana, ga ada yg ga enak hahaha :D.
wah kayanya sering nih ke Bukittinggi.. Domisili dimana mbak fanny?
pagi-pagi sarapan rendang
ajak-ajak dong ke padang, 😀
kece juga pantunnya haha..
sini ke padang siniii..
aamiin.. ditunggu di Padang masbro hehe
Mantap isatanya, makasih telah nulis ini, bakal jadi referensi liburan aku ke sana yah mas
Sama-sama.. Semoga bisa berkunjung ke Sumbar.
Bagus juga jadi berhayal lagi disitu he…
Haha,, jangan berkhayal aja. Ayo kesinii..
Aaaaaa gilaaaak keren banget!!!! Pengen ke situ 😀
Duh, musti nabung banyak nih buat jalan-jalan keliling indonesia…. banyakbanget tempat2 wisata yg blom aku kunjungi. Mudah-mudahan nanti kesampaian suatu hari.
Samaa,, aku pun ingin keliling Indonesia. Semoga tercapai impian kita.. aamiin..
Wuusshh ketjeh banget nih.. Kapan ya bisa main ke bukit tinggi.. Huhu
kapan yaa? Ayo dong ke sini hehe.
Wiiih..ketjeee ceritanya.
Habis baca jadi pengin ke Bukittinggi saya..
Jadi, butuh berapa hari ya kira-kira bisa ke tempat-tempat tersebut Mas..? Tiga hari cukup nggak ya?
thank you..
3 hari cukup kok, malah 2 hari pun bisa 😀
Buka aja artikelku di Liburanmulu.. Aku buat itinerary Jelajah Sumbar 2 hari 1 malam..
https://liburmulu.com/itinerary-jelajah-sumatera-barat-2-hari-1-malam/
Mupeng deh. 😀 Belum pernah sekali pun keluar jawa. :'D
Nanti lama2 pernah kok hihi..
Haha,, jangan berkhayal aja. Ayo kesinii..
Samaa,, aku pun ingin keliling Indonesia. Semoga tercapai impian kita.. aamiin..
kapan yaa? Ayo dong ke sini hehe.